Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Keluarga Tukang Ojek Korban Kebrutalan KKB di Papua Sangat Terpukul, Ayah: Mamanya Menangis di Jalan

Keluarga Tukang ojek bernama Saleno Lolo (25) yang tewas setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua rasakan duka mendalam.

Editor: Frandi Piring
Muh. Amran Amir
Keluarga Saleno Lolo, Tukang Ojek Korban Kebrutalan KKB di Papua. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Duka mendalam atas meninggalnya seorang tukang ojek bernama Saleno Lolo (25) tewas setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Saleno Lolo adalah warga asal Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Pria yang bekerja sebagai tukang ojek dan buruh bangunan itu tertembak bersama rekannya bernama Sauku Daeng Paewa yang kini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Keduanya ditembak KKB Papua di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (12/4/2022).

Rumah duka keluarga Saleno yang berada di Dusun Balambang, Lembang Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, diselimuti duka yang mendalam pada Rabu (13/4/2022) sore.

Keluarga Dusun Balambang, Lembang Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, Sulawesi selatan, pada Rabu (13/4/2022) sore diselimuti duka yang mendalam.

Kejadian penembakan tersebut membuat keluarga terpukul saat melihat foto putra ketujuhnya itu terbujur kaku setelah ditembak KKB.

Saleno tertembak di bagian rusuk sebelah kanan dan dinyatakan tewas di tempat.

Sementara Sauku Daeng Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala dan dinyatakan dalam keadaan kritis.

Ayah korban, Apten Lolo mengatakan kejadian yang menimpa anaknya sudah diketahui oleh sejumlah keluarga, namun pada saat di sebuah pesta keluarga kabar itu disampaikan.

Adalah istri Apten Lolo yang menangis sepanjang jalan saat berbalik menuju ke rumah, membuat Apten keheranan.

“Keluarga belum kasi tahu waktu di pesta. Setelah mamanya menangis di jalan, saya bilang ada apa sebenarnya. Kecurigaan saya ada kejadian di belakang rumah.

Setelah saya sampai di rumah, saya bertanya lagi ada apa sebenarnya. Mamanya bilang anak kami tertembak di Papua,” kata Apten, Rabu (13/4/2022) sore.

“Apa salah anak kami, anak kami ditembak orang tidak bertanggung jawab, padahal dia hanya mencari nafkah untuk kami di sini,” keluh Apten lirih.

Salah seorang saudara korban, Imma mengatakan sebelum ditembak ia sempat berkomunikasi melalui sambungan telepon

Halaman
12
Sumber: Info Komputer
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved