Citizen Reporter
Citra Septiani Beber Hasil Penelitiannya tentang Lamun dan Konservasi Dugong di Perairan Sangihe
Mahasiswa yang berasal dari Yogyakarta ini merupakan penerima beasiswa LPDP dari Kemenkeu RI.
Beliau menyampaikan bahwa konservasi dan pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk komunitas pesisir.
Acara inti mengenai pemaparan hasil penelitian semetara Citra di moderatori oleh dosen Politeknik Negeri Nusa Utara, Edwin Oscar Langi, S.Pi., M.Si.
Citra menyampaikan berdasarakan household survey, wawancara terhadap informan kunci di setiap kampung, dan pengambilan data ekologi lamun, mengungkap bahwa community based-marine protected area (MPAs) atau Kawasan Konservasi Perairan (KKP) sangat penting bagi masyarakat pesisir.
Kawasan no-take zone ini melindungi mangrove, lamun, dan terumbu karang yang dapat memberikan kesempatan bagi ikan, invertebrata laut, dan charismatic sea creature: Dugong dan penyu untuk tempat hidup, makan, berlindung, dan berkembang biak.
Baca juga: Mengunjungi Rumah Raja Manganitu Welem Mocodompis di Kepulauan Sangihe
Selain itu, meningkatnya jumlah ikan-ikan di zona pemanfaatan dapat meningkatkan community livelihood dan food security.
Antusiasme para peserta sangat tinggi dilihat dari banyaknya peserta yang bertanya kepada narasumber baik dari dinas terkait, dosen, dan mahasiswa.
Citra berharap penelitian ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan baik dari pemerintah, NGO, dan masyarakat dalam pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Selain itu, Citra juga memberikan semangat kepada para peserta bahwa keterbatasan bukanlah menjadi halangan untuk terus maju dan berkembang. (*)