Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Super Pandit

Tampil Lebih Legit dari AC Milan, Inter Jadi Favorit Scudetto, Sihir Inzaghi Benamkan Torehan Pioli

Persaingan gelar juara Liga Italia semakin sengit, dua tim sekota, Inter dan AC milan menjadi tim teratas untuk mengangkat Scudetto musim ini.

Editor: Aswin_Lumintang
Filippo MONTEFORTE / AF
Bek Inter Milan Slovakia Milan Skriniar (tengah) dan rekan satu timnya merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Inter pada 03 April 2022 di stadion Juventus di Turin. 

Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi.

Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.

Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.

"Lukaku memang lebih baik dari Dzeko sebelumnya, tetapi ia lebih lengkap sebagai pemain," puji Marchegiani.

"Dia (Dzeko) lebih lengkap dari Lukaku, Inter Milan bisa menggunakannya dengan cara sangat baik,"

"Terbukti ia mampu bermain bagus dengan Correa, dia tahu bagaimana melakukan hal baik melalui kombinasi operan maupun di area penalti," lanjutnya.

Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.

Gelandang Inter Milan Nicolo Barella (kiri) merayakan dengan penyerang Inter Milan Joaquin Correa setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Hellas Verona pada 9 April 2022 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)
Baca juga: AC Milan Luncurkan NFT, Bantu Ringankan Krisis Kemanusiaan di Ukraina

Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.

Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.

Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.

Rata-rata umpan ke dalam kotak penalti Nerazzurri musim ini berada di angka 14.4 per pertandingannya.

Sedangkan di era Conte, Inter hanya mampu melakukan progresi umpan ke dalam kotak hanya berada di angka 11.3 per pertandingan.

Dari segi kolektivitas, Inzaghi juga mampu meberikan sentuhan yang apik.

Sudah ada 18 pemain berbeda Inter Milan yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved