Demo Mahasiswa
Demo Tolak Presiden 3 Periode, Seorang Mahasiswa Terbakar Berawal dari Aksi Bakar Ban
Namun ada seorang mahasiswa mahal menjadi korban terbakar saat melakukan aksi bakar ban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui hari ini mahasiswa melalukan aksi demo.
Hingga beberapa mahasiswa melakukan pembakaran ban.
Namun ada seorang mahasiswa mahal menjadi korban terbakar saat melakukan aksi bakar ban.
Baca juga: Segini Biaya Bikin SIM A dan SIM C per April 2022, Lengkap dengan Persyaratan Administrasi
Baca juga: Kecelakaan Tadi Pukul 08.30 WIB, Fortuner Tabrakan dengan Pemotor hingga Luka Parah, Sopirnya Kabur
Baca juga: Ini Kriteria untuk Para Penerima BLT UMKM Rp 600 Ribu Tahun 2022
Ali Arsandi, seorang mahasiswa di Sulawesi Selatan, terbakar saat hendak membakar ban bekas dalam aksi demo mahasiswa di Kabupaten Bone, Sulsel, Senin (11/4/2022).
Aksi bakar ban bekas itu terjadi saat demonstran berjalan kaki menuju gedung DPRD Bone.
Massa sempat singgah di perempatan Jl MT Haryono, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Ali kemudian menyiramkan bahan berbentuk cairan ke ban bekas. Namun, ada yang menarik ban itu untuk dipindahkan ke tempat lain.
Sebelum ban bekas terbakar, dia terpeleset dan terjatuh lalu terkena cairan yang disiramkan tadi.
Ketika temannya membakar ban, seketika api dengan cepat berpindah ke badannya yang basah.
Api kemudian membakar seluruh badan Ali. Dia meronta dan melepas bajunya yang berwarna putih.
Rekannya yang lain mencoba memadamkan api dengan menggunakan kain.
Ali kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone untuk mendapatkan pertolongan.
Terdapat luka bakar di bagian tangan, kaki, hingga wajah sebelah kanan.
Kapolres Bone AKBP Ardiansyah sempat menjenguk Ali Arsandi.
Ia menyayangkan aksi mahasiswa yang membakar ban bekas. Menurutnya hal itu tidak perlu dilakukan oleh para demonstran.
"Jangan ada anarkisme, mari sama-sama kita tertib dalam menyampaikan aspirasi," katanya.
Untuk diketahui, para mahasiswa di Bone melakukan aksi menuntut wacana penundaan Pemilu 2024.
Mereka juga menolak presiden tiga periode serta menuntut kejelasan atas mahalnya harga minyak goreng.
Para mahasiswa juga menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Aksi para mahasiswa ini sempat diterima oleh Wakil Bupati Bone Ambo Dalle.
Aspirasi para peserta aksi juga disambut oleh Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan dan berjanji akan menyampaikan langsung ke pimpinan pusat.
Telah tayang di Kompas.com