Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Mahasiswa

Demo Mahasiswa soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Adian Napitupulu: Kenapa yang Didemo Jokowi?

Saat ini tengah jadi perhatian soal Demo yang akan berlangsung besok 11 April 2022.

Editor: Glendi Manengal
via Warta Kota/Kaskus.co.id
Presiden Jokowi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini tengah jadi perhatian soal Demo yang akan berlangsung besok 11 April 2022.

Diketahui dalam demo tersebut mengkritik masajabatan presiden dan penundaan pemilu.

Namun salah satu Aktivis 98 Adian Napitupulu karena demo ke Jokowi.

Baca juga: Terungkap Alasan Istri Mendiang Bang Sapri Pantun Menikah Lagi Padahal Belum Setahun Ditinggal Suami

Baca juga: Sosok Mayjen TNI Darmono Susastro, Aspers KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang Baru Naik Pangkat

Baca juga: Warga Disuntik Vaksin Covid 19 Malam Hari Usai Sholat Tarawih,Percepatan Vaksinasi Kodim 1310 Bitung

Foto : Adian Napitupulu. (tribunnews.com)

Eks Aktivis 98 Adian Napitupulu mengibaratkan Presiden Jokowi ibarat tumbal ucapan tiga menteri soal penundaan pemilu sehingga didemo mahasiswa

Hal itu disinggung Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu menanggapi demo mahasiswa yang sudah digelar sejak Jumat (8/4/2022) hingga pekan depan.

Dalam tuntutannya, mahasiswa mengkritik Presiden Jokowi soal rencana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024. 

Adian Napitupulu mengatakan, usulan penundaan pemilu datang dari mulut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

"Kenapa yang di demo Jokowi bukan para Menteri itu?" kata Adian Napitupulu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/4/2022).

Selain itu, kata dia, ada tiga ketua umum partai yang juga usul soal penundaan pemilu 2024. Namun ia kembali mempertanyakan kenapa Jokowi yang didemo. 

"Yang bicara Presiden 3 Periode itu salah satu lembaga Survei dan salah satu kader Partai tapi kenapa yang di demo Jokowi bukan lembaga survei atau kantor partai?" tanya Adian.

Ia memberi tahu mahasiswa bahwa perpanjangan masa jabatan presiden ada di DPR dan MPR RI lewat amandemen UUD 1945, bukan istana.

"Tapi aneh kenapa yang di Demo justru Jokowi?" tanya Adian lagi.

Ia pun merasa bingung dengan ramai soal rencana aksi demonstrasi di Istana Negara itu. Pasalnya, ia menyebut kenapa yang di demo Jokowi maka kita akan masuk pada ruang perdebatan dengan argumentasi yang tidak jauh dari asumsi terhadap perasaan Jokowi.

Apalagi, terhadap dugaan bahwa semua pernyataan para Menteri dan Ketua Umum Partai tersebut berasal dari keinginan Jokowi.

"Para insan terpelajar dan intelektual itu kemudian tidak lagi mengkaji apa yang dikatakan tapi menganalisa perasaan, mendiskusikan keinginan dalam hati Jokowi bukan pernyataan yang di sampaikan," ujar Adian.

Ia menyadari, wacana perpanjangan maupun tiga periode tersebut membuat banyak orang menjadi gelisah lalu sibuk menganalisa perasaan dan keinginan Jokowi.

Karena menganalisa rasa tidak punya alat ukur. Maka sebagian mahasiswa konon berencana demo besar besaran ke Istana tanggal 11 April nanti.

"Nah kalau situasi sudah seperti ini kemana para Menteri dan Ketua Partai yang melemparkan wacana itu? Kenapa semua tiba tiba menjadi diam dan seolah membiarkan semua dampak dari ide dan wacana yang mereka lemparkan di tanggung akibatnya sendirian oleh Jokowi. Tidak ada satupun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata 'Demo kami, jangan Jokowi.... demo ke tempat saya, jangan ke Istana!'," kata Adian.

Tak sampai disitu, ia juga nelihat fenomena di sosial media baik Whatsapp, Tiktok dan lainnya, bahwa muncul beragam narasi tuntutan yang berkembang, tidak lagi soal wacana perpanjangan maupun 3 periode belaka.

Bahkan ada poster atas nama mahasiswa yang isinya menuntut agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden.

"Untunglah mahasiswa segera membantah bahwa tuntutan Jokowi mundur bukanlah tuntutan mahasiswa dan poster itu hoax belaka. Nah lho.... lalu tuntutan Jokowi mundur itu tuntutan siapa dong? Lalu yang membuat poster hoax itu siapa dong?" jelas Adian.

Adian pun mengatakan, di pemerintah ada yang lempar wacana lalu sembunyi, di rencana Demo juga ada yang lempar poster lalu sembunyi.

Ternyata pepatah lempar batu sembunyi tangan tidak cuma terjadi di lingkaran kekuasaan tapi juga dalam aksi di jalanan.

"Mau di manapun itu, istana maupun jalanan, sepertinya para 'pelempar batu sembunyi tangan' itu mungkin selalu ada walau dilakukan orang yang berbeda namun berangkat dari motif yang sama yaitu, duduk di lingkaran kekuasaan. Ada yang ingin kekuasaan melalui perpanjangan masa jabatan ada juga yang melalui penggulingan kekuasaan," kata Adian.

Lalu, kalau berangkat dari cerita lempar batu sembunyi tangan maka tidak Presiden tidak juga mahasiswa saat ini jangan jangan sama sama sedang menjadi 'korban klaim'.

"Kalau benar begitu, mungkin ada baiknya Presiden Jokowi dan Mahasiswa duduk ngopi bareng di tepi Danau Lebak Wangi sambil bakar ikan dan main gitar di bawah rembulan. Kopi mungkin tidak menjanjikan apa apa, tapi semoga bisa membuat kita duduk bersama, gitar juga tak bisa menyelesaikan masalah tapi setidaknya bisa membuat kita bernyanyi bersama tentang Cinta kita pada Indonesia," tutup Adian.

Foto : Ribuan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi demontrasi di kawasan Patung Kuda, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Fahdi Fahlevi)

Mahasiswa Sindir Pemerintah Minta Jabatan 3 Periode

Ribuan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, tampak para mahasiswa UIN Jakarta yang beralmamater biru meneriakan penolakan terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden dan penambahan periode untuk Presiden Joko Widodo.

Para mahasiswa juga menyanyikan lagu "Potong Bebek Angsa" yang diplesetkan.

Plesetan lagu tersebut bernada menyindir isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

"Potong bebek angsa, angsa di kuali. Gagal ngurus bangsa, minta tiga kali. Bohong ke sana. bohong ke sini," seru para mahasiswa.

Mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tiba di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya sekira pukul 14.50 WIB.

Pihak kepolisian sebelumnya telah menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan membentangkan dua lapis pagar kawat berduri.

Kendaraan taktis (rantis) water cannon juga disiagakan. Rantis ini mulai didekatkan ke bagian depan pendemo.

Telah tayang di Tribun-Timur.com

Sebagian telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved