Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Ingat Enzo Zenz Allie? Kini Kembali Teringat usai Ada Calon Prajurit TNI Dipecat, Ini Kisahnya

Terkait hal tersebut mengingatkan sosok Enzo Zenz Allie yang dulu dipertahankan Jenderal Andika Perkasa.

Editor: Glendi Manengal
Youtube TNI AD
Enzo Zenz Allie. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui seorang calon prajurit TNI dipecat jelan pelantikan.

Terkait hal tersebut mengingatkan sosok Enzo Zenz Allie yang dulu dipertahankan Jenderal Andika Perkasa.

Enzo adalah Taruna Akademi Militer (Akmil) berdarah Prancis yang sempat viral dulu.

Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas, Korban Tak Pakai Helm Jatuh Kepala Terbentur Aspal

Baca juga: Sosok Gautam Adani, Miliader Asal India dan Terkaya Kedua di Asia, Sumber Kekayaan Ternyata di Sini

Baca juga: Sosok Changpeng Zhao, CEO Pertukaran Mata Uang Kripto Terbesar di Dunia, Segini Kekayaannya

Foto : Hens Songjian, calon Prajurit TNI yang diberhentikan sepekan jelang pelantikan. (HO)

Seorang pemuda asal Tual, Maluku terpaksa menelan pil pahit.

Ia dipecat dari TNI padahal dia akan dilantik seminggu lagi.

Ia tiba-tiba dihentikan saat hampir menyelesaikan pendidikan militernya di bawah Kodam XVI Pattimura.

Informasinya, Hens Songjanan diberhentikan sebagai calon prajurit TNI dan ramai di media sosial. 

Menurut postingan akun Facebook @Axelglen Axelglen, Kamis (7/4/2022) malam, kasus ini terjadi bukan karena kesalahan Hens Songjanan. Melainkan karena persoalan yang dihadapi orangtuanya.

Dalam unggahan akun Facebook @Axelglen Axelglen tampak Hens mengenakan baju loreng bersama seorang perempuan yang diduga ibunya.

Keterangan foto menjelaskan pemuda itu calon prajurit yang tak lama lagi akan dilantik sebagai anggota TNI setelah lolos seleksi.

Namun, menjelang pelantikan yang dijadwalkan Sabtu (16/4/2022) pekan depan, calon tamtama itu diduga telah diberhentikan. Disebutkan alasannya karena status Kewarganegaraan.

Akun @Axelglen Axelgen juga mempertanyakan alasan pemberhentian tersebut dan ditujukan kepada di Kodam XVI pattimura.

“Semoga pesan ini bisa sampai dan didengar oleh Panglima TNI,” harap @Axelglen Axelgen.

Berikut Postingan lengkap Facebook @Axelglen Axelgen

"Boleh tau, salahnya dimana..?

ANAK keturunan Asing yg Lahir di Indonesia dari Wanita Indonesia.

setelah selesai menempu pendidikan TK sampai SMA di Indonesia. Karena rasa kecintaannya dan memiliki Cita-cita luhur mengabdi utk NKRI.

Dipermasalakan kewarganegaraanNya dan menjelang Pelantikan tgl 16 April 2022 nanti, HARI INI 7 April 2022 DIA DIKELUARKAN DARI PENDIDIKAN TAMTAMA TNI...

Mohon PencerahanNya..!.

SEMOGA PESAN INI BISA SAMPAI DAN DIDENGAR OLEH PANGLIMA TNI, YG TERHORMAT BAPAK ANDIKA PERKASA..!".

Sejak diunggah, Kamis (7/4/2022) malam, postingan tersebut telah dibagikan 110 kali dan dibanjiri ratusan komentar.

Sebagian besar komentar berisi dukungan terhadap pria dalam foto tersebut.

Mulai dari meminta keadilan atas kondisi yang dialaminya, hingga lontaran kekecewaan terhadap Kodam XVI Pattimura sebagai intitusi yang menggelar penerimaan Tamtama.

"Karena bila diambil banding dengan saudara Enzo yang 13 tahun hidup di Prancis, dan hanya SMP SMA di Indonesia bisa lolos Akademi Militer Indonesia," tulis akun @Beta Sauisa Samalohi.

Dia pun meminta Pangdam Pattimura hingga gubernur harus menyikapi persoalan itu.

Komentar lainnya datang dari akun @yuliasl Supit yang meminta dukungan kepada Hens.

"Basudara e kalu ada yang pahami tolong bantu jalan keluar jua,saling tolong menolong,dalam kesusahan orangg lain, ni anak di daerah, mana tesnya" tulis @yuliasl Supit.

Sementara itu, @Michael Ngutra turu berkomentar dengan memberikan alamat Instagram Panglima TNI Andika Prakasa.

"Langsung DM IG Panglima," tuturnya.

Pihak Kodam XVI Pattimura buka suara

Disebutkan bahwa ayah Hens adalah warga negara asing yang menikah dengan perempuan Indonesia. Hens diketahui bertempat tinggal di Kota Tual, Maluku.

Menurut Kapendam XVI Pattimura, Kolonel Arh Adi Prayogo, pemberhentian atau pemecatan itu dilakukan karena alasan dokumen kependudukannya yang digunakan untuk pendaftaran anggota TNI palsu.

Dijelaskan, kartu tanda penduduk (KTP) milik Hens didapat dengan cara ilegal.

Yakni tidak melampirkan ITAS dan ITAP Sesuai dengan UU no 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU no 23 tahun 2006.

"Bapaknya mendapatkan identitas KTP dengan cara illegal saat perekaman KTP secara massal pada tahun 2013 oleh Dukcapil Kota Tual," jelas Kapendam seperti dilansir dari TribunAmbon.com, Jumat (8/4/2022) malam.

"Jadi orang tuanya yang Warga Negara Asing ini mendapatkan kependudukan di Indonesia tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," imbuhnya.

Lanjutnya, temuan itu terungkap setelah ada pengaduan masyarakat soal pemalsuan itu.

"Ada laporan masyarakat dan setelah anggota telesuri dan di cek ke Dukcapil setempat, ternyata benar bahwa cara perolehannya identitas ayahnya ilegal," tuturnya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tual pun mencabut segala dokumen yang diterbitkan atas nama Hens Songjanan.

Pencabutan dokumen tertuang dalam surat Dukcapil Kota Tual nomor 470/058/2022 tanggal 31 Maret 2022.

Sementara pemberhentian tidak dengan hormat Hens Songjanan pada Kamis (7/4/2022) kemarin.

Foto : Enzo Zenz Allie dan KSAD Andika Perkasa (Youtube TNI AD)

Kisah Enzo Dipertahankan Andika Perkasa

Kasus yang dialami Hens Songjanan ini mengingatkan publik pada kisah Enzo Zenz Allie pada tahun 2019 lalu.

Enzo Zenz Allie sempat ramai diperbincangkan di media sosial karena rekam jejaknya yang kala itu dituding simpatisan HTI. Namun, hal itu ditepis  Jenderal Andika Perkasa.

Andika Perkasa yang saat itu menjabat sebagai KASAD mempertahakan Enzo Zenz Allie.

Di mana TNI memiliki mekanisme yang baku untuk melakukan penelusuran rekam jejak seseorang sebelum direkrut. Maka keputusan TNI untuk menerima Enzo sebagai taruna tentunya bukan keputusan sembarangan.

"Kita berikan kesempatan kepada Enzo untuk berproses dalam mengenyam pendidikan di TNI."

"Kita juga berikan kesempatan kepada TNI untuk melahirkan kader dan mencetak Enzo menjadi kader bangsa yang mumpuni," katanya.

Enzo Zenz Allie adalah Taruna Akademi Militer (Akmil) berdarah Prancis yang sempat viral, karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie," ujar Andika saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019) lalu.

"Dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," imbuhnya.

Keputusan tersebut diambil Andika Perkasa karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya, secara acak terkait ideologi.

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid. Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan. Digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," beber Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada Sabtu (10/8/2019) dan Minggu (11/8/2019) lalu. Setelah itu, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

"Kesimpulannya, Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84 persen. Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," jelas Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, dalam proses rekrutmen, pihaknya memiliki sejumlah alat ukur yang sudah diterapkan mulai dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi, sampai mental ideologi.

"Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna akademi militer 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu. Tetapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, Enzo, maka kami pun juga berusaha untuk objektif," lanjut Andika Perkasa.

Namun demikian, menurut Andika Perkasa, penilaian terhadap Taruna calon Perwira tidak hanya berhenti di tahap awal. Melainkan, penilaian tersebut dilakukan selama masa pendidikan.

Andika Perkasa pun tidak menutup kemungkinan para taruna calon perwira tersebut bisa gagal selama proses pendidikan di Akademi Militer.

"Maka, selama empat tahun itu pula penilaian berlaku dan tidak semuanya berhasil," ungkap Andika Perkasa.

Ia berharap agar orang tua, keluarga, dan lingkungan Enzo dan Taruna lainnya, dapat membantu mereka dalam menjalani karier. Sehingga, mereka dapat menjadi perwira TNI AD yang menjaga keutuhan NKRI, menjaga kehidupan beragama yang beragam, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, serta persatuan.

"Karena kalau kita tidak membantu, kami sebagai pendidik maupun organisasi pasti kami punya mekanisme untuk membina mental mereka. Membentuk mereka, sehingga lama-kelamaan mereka semakin bagus, tetapi peran lingkungan dari adik-adik kita ini di rumah, di keluarga juga sangat besar. Jadi kalau memamg orang tua dan semua yang menyayangi mereka ingin melihat Enzo dan teman-temannya sukses di kariernya di TNI, mereka harus bisa membantu saat mereka pulang. Saat mereka dalam keadaan susah maupun dalam keadaan yang senang, semua harus membantu agar mereka tetap pada jalurnya," tutur Andika Perkasa.

Sebelumnya, Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (7/8/2019), video Taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie diwawancara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, beredar viral.

Tak lama kemudian, netizen membongkar media sosial Enzo Zenz Allie dan ibunya, yang diduga terpapar paham organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

Telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved