Gosip Artis
Viral Video Ustaz Yusuf Mansur Marah-marah dan Teriak Butuh Uang Rp 1 Triliun: Mau Anda Patungan?
Ramai warganet yang berkomentar setelah melihat unggahan video tersebut, banyak yang mencibir sang Ustaz yang berprofesi sebagai Da’i tersebut.
lihat foto
“Bukankan kita butuh dana? Anda tahu untuk menghidupkan satu kota, silakan tanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota, pun Paytren menguasai satu kota, sebutlah kota mana Istri saya lahir, Tangerang, kita butuh dana 20 Miliar saudara-saudara semua, dari mana duitnya,” tanya ayah Wirda Mansur.
Kemudian ia melanjutkan omongannya dengan mencontohkan beberapa saran, namun menurutnya ia tak mungkin melakukan hal tersebut.
“Apakah kita harus mengemis di depan orang-orang meminta bantuan, tolong pinjemin pak, buk, tolong invest pak, enggak saya pebisnis kecil, saya umatnya Muhammad, jangan ngaco dengan kalimat itu,” tandasnya
Belakangan diketahui video tersebut adalah unggahan tahun 2021 saat Ustaz Yusuf Mansur hadir dalam acara Sewindu Paytren.
(Ustaz Yusuf Mansur marah-marah (capture/youtube/)
Penggalan Video tersebut awalnya memang merupakan sambutan Ustaz Yusuf Mansur terkait Paytren.
Namun kemudian ia menceritakan jika kini bisnisnya sedang banyak masalah yang dibawa sejumlah kalangan ke ranah hukum, ia juga merasa direndahkan banyak orang terkait permasalahan tersebut.
“Hari ini saya berhadapan dengan banyak kasus hukum ini itu, apakah saya ngadu kepada anda semua? Dan apakah kalian membela saya semua?anda bersuara kemana-mana, enggak saya dengar juga tuh,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan jika kini dirinya sedang berjuang dan mempertahankan bisnisnya agar bisa bangkit kembali.
“Ketika banyak orang yang menjelekkan saya apakah aya peduli dengan mereka? Tidak! Yang saya pedulikan adalah seperti Musa yang selalu melihat masa depan, saya ingin melihat kedepan lebih jauh, dan saya tidak pernah tidak konsisten,” ujarnya.
(Ustaz Yusuf Mansur (Instagram @yusufmansurnew)
Selanjutnya ia menegaskan jika bisnis Paytren dibangun dengan penuh usaha.
“Paytren bukan sebuah nama biasa, ia alat perjuangan bos, bagaimana kita berdiri di Tanah air kita sendiri, bagaimana kita menjadi pemilik tanah air kita sendiri, apalagi sekarang ada treninet,” jelasnya.
