Berita Sitaro
Cuaca Ekstrem, Jadwal Pelayaran Kapal Dari dan Menuju Sitaro Tertunda
"Hari ini, Kamis 7 April 2022 kapal cepat Majestic Kawanua Group tidak ada pelayaran, baik dari Tahuna maupun dari Manado."
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Selang beberapa hari terakhir ini, wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak terhadap aktivitas masyarakat, termasuk jadwal pelayaran kapal yang melayani rute pelayaran dari dan menuju Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id, dua kapal cepat milik PT Pelayaran Lintas Putra Utara, masing-masing KM Expres Bahari dan KM Majestic Kawanua tidak melakukan pelayaran pada Kamis (7/4/2022) karena kondisi cuaca buruk.
"Hari ini, Kamis 7 April 2022 kapal cepat Majestic Kawanua Group tidak ada pelayaran, baik dari Tahuna maupun dari Manado," tulis petugas agen Majestic Kawanua Group Cabang Siau.
Tak hanya dua armada kapal cepat, KM Barcelona II yang bertolak dari Pelabuhan Manado pada Rabu 6 April 2022 juga mengalami keterlambatan kedatangan di Pelabuhan Ulu Siau.
Kapal yang melayani rute pelayaran Pelabuhan Manado-Pelabuhan Tagulandang-Pelabuhan Ulu Siau itu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Ulu Siau Kamis 7 April 2022 sekira pukul 01.00 Wita, namun akhir terlambat karena gelombang tinggi.
"Kapal berangkat dari Pelabuhan Manado sekitar pukul 18.00 Wita dan sampai di Tagulandang pukul 12.00 Wita.
Karena cuaca buruk, baru bisa melanjutkan perjalanan beberapa jam kemudian," kata Stenly Gaghunting, salah satu penumpang KM Barcelona II.
Bahkan karena cuaca ekstrem, kapal tersebut tidak bisa bersandar di Pelabuhan Tagulandang sehingga aktivitas naik turun penumpang harus menggunakan jasa perahu tambangan.
"Hal ini (turun naik penumpang) juga membuat kapal lama di Tagulandang. Kami baru tiba di Pelabuhan Ulu Siau pukul 07.30 Wita," ungkap Stenly yang sempat menggambarkan cerita pelayaran kapal di tengah hantaman gelombang tinggi.
Terkait kondisi cuaca ekstrem ini, Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen mengingatkan masyarakat untuk melihat perkembangan cuaca saat akan melakukan pelayaran.
"Apabila belum mendesak, sebaiknya ditunda (pelayaran) karena kondisi cuaca saat ini cukup ekstrem," imbau bupati sembari mengingatkan pihak perusahaan penyedia jasa pelayaran agar mengutamakan keselamatan.
"Jika memang cuaca tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, sebaiknya ditunda, jangan dipaksanakan. Mari utamakan keselamatan," kunci Sasingen. (HER)
• Gempa Sore Ini Guncang Kaltara Kamis 7 April 2022, Baru Saja Terjadi di Darat, Berikut Info BMKG
• PDIP Teken MoU dengan BPN, Olly Dondokambey Daftarkan Aset Tanah Parpol
• Penyerangan Masih Mungkin Terjadi, Namun Rusia Sudah Sepenuhnya Mundur dari Kiev dan Chernihiv