Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Soal Keturunan PKI

Keturunan PKI Bisa Jadi TNI, Panglima: Keturunan PKI Melanggar Tap MPRS Apa? Jangan Kita Mengada-ada

Sebelumnya diketahui pernyataan Panglima TNI soal keturunan PKI bisa masuk TNI jadi sorotan.

Editor: Glendi Manengal
Foto Nova Wahyudi
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui pernyataan Panglima TNI soal keturunan PKI bisa masuk TNI jadi sorotan.

Bahkan banyak yang mengkritik pernyataan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Terkait hal tersebut Andika Perkasa memberi respon.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 12.30 WIB, Seorang Wanita Hamil Tewas, Sepeda Motor Pindah Lajur Lalu Tabrakan

Baca juga: Jadwal Kapal dari Pelabuhan Manado Jumat 1 April 2022, Tujuan Talaud Mulai dari Rp 240 Ribu

Baca juga: Alasan Nathalie Holscher untuk Mualaf Terungkap, Ternyata Bukan karena Sule

Foto : Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Dispenal)

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tak kuasa menunjukan kemarahan ke anak buahnya yang menjelaskan alasan larangan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi prajurit TNI.

Momen kemarahan Jenderal Andika itu terekam di Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (31/3/2022).

Saat itu, Jenderal Andika memimpin Rapat Koordinasi Penerimaan Prajurit TNI (Akademi, PA PK, Bintara, dan Tamtama) Tahun Anggaran 2022.

Dalam rapat itu, Jenderal Andika mempertanyakan poin nomor 4 tentang adanya larangan bagi keturunan tertentu untuk menjadi prajurit TNI.

Jenderal Andika mempertanyakan apa maksud dan penjelasan dari poin tersebut.

"Poin nomor 4, yang mau dinilai apa? Kalau dia ada keturunan dari apa?," tanya Jenderal Andika kepada Direktur D BAIS TNI Kolonel A Dwiyanto yang ikut rapat dengannya.

"Pelaku atau kejadian (tahun) 65-66," jawab Kolonel Dwiyanto itu.

Merasa tak puas dengan jawaban anak buahnya, Jenderal Andika meminta dasar hukum dari larangan tersebut.

"Bentuknya apa itu. Dasar hukumnya apa?," tanya Jenderal Andika.

"Tap MPRS Nomor 25 tahun 1966," jawab Kolonel Dwiyanto.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved