Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Ibu Rumah Tangga di Kota Bitung Buat Minyak Goreng Kelapa hingga Ratusan Botol

Air santan, dimasak sekitar satu jam diatas api hingga muncul Tai Minya lalu di pisahkan atau ditiriskan agar terpisah dengan minyak goreng.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Sejumlah ibu-ibu di Lingkungan III RT IX Kelurahan Tendeki Kecamatan Matuari Kota Bitung terlihat bergantian mengaduk air santan di atas wajan. 

Tai minya yang dihasilkan dari air santan perasan dari Kelapa, hangus namun dia tidak patah arang terus belajar dan mencari tahu hingga bisa.

Terkait dengan proses pembuatan, sama seperti yang di lakukan orang tua dulu-dulu di tanah Minahasa dan Nusa Utara.

Pilih buah kelapa premium, lalu ambil isinya dan di cukur menggunakan mesin cukung atau bisa juga pakai cukuran kelapa manual.

Kemudian masuk di tahap peras hingga keluar air santan.

Pada momen ini, Parutan kelapa yang akan diremas pakai air hangat dan dilakukan dua kali agar bisa menghasilkan air santan terbaik.

Hasilnya (air santan), lalu di masuk sampai keluar tai minya dan dipisahkan dengan cairan minyak goreng.

“Untuk proses peras, harus dilakukan dengan pikiran dan hari yang jernih. Agar bisa menghasilkan santan berkualits baik,” tambahnya.

Disaat kondisi warga kesulitan mendapat minyak dan harga mahal, tidak terlalu berpengaruh dengan produknya meski sesekali ada banyak produk yang di beli kostumer dan sudah ada pelanggan tetap, yang mencari produknya itu.

Dalam waktu dekat ini, dia bersama dengan sejumlah ibu-ibu di Kelurahan Tendeki bakal membuat minyak goreng rumahan dan jumlah ratusan botol.

Untuk perhitungannya dalam lima butir kelapa premiun bisa memperoleh setengah sampai satu botol minyak.

Maka dari itu dalam menenuhiboesanan yang ratusan botol, dia bersama ibu-ibu memerlukan ratusan buah kelapa.

Untuk kelapa yang digunakan, oleh bahasa orang Manado adalah kelapa yang punya tombong dan tidak terlalu ba tombong.

Terpisah Lurah Tendeki Reike Paath, sudah mengusulkan untuk membuat kelompok usaha kecil mikro.

Dan para ibu – ibu itu sudah setuju dengan memilih nama kelompok Minyak Kelapa Syalom, beranggotakan, Henny Nongka bendahara kelompok, Naomi Tinangon sekretaris kelompok.

Lalu ibu Helena Tinangon, Sherly Lambey dan Fredruka Pusung dan Amel Ganda.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved