Melihat Potensi Alam dan Budaya Masyarakat Sangihe di Galeri Seni Adhyaksa Creative Center

TAHUNA, TRIBUNMANADO.CO.ID - Mau melihat potensi alam dan budaya masyarakat Kepulauan Sangihe?

Datanglah di Galeri Seni Adhyaksa Creative Center, Jalan Sudirman, Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara.

Gedung yang dibangun sejak 1958 itu dulunya Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sangihe.

Lokasinya tepat berhadapan dengan Kantor Bank Mandiri Sangihe dan Lapas Klas IIB Tahuna

Adhyaksa Creative Center ini diresmikan Bupati Sangihe Jabes E Gaghana, SE, ME, Senin (21/3/2022) lalu.

Di tempat ini, sejumlah seniman memamerkan potensi perairan, seni dan budaya masyarakat Sangihe. Acaranya berlangsung sejak 21 Maret lalu hingga 30 Juni 2022.

Pameran ini digelar atas kerja sama Kejari Kepulauan Sangihe yang dipimpin Eri Yudianto bersama para seniman Sangihe.

Diawali dengan Solo Photography Exhibition ‘Live And Do’. Berlangsung sejak 21 Maret hingga 4 April 2022.

Foto-foto yang dipamerkan berkait aktivitas masyarakat pesisir di Kepulauan Sangihe. 

Semua foto itu adalah hasil bidikan Audro Chrustofel (35), fotografer sekaligus seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta.

“Melalui pameran foto ini, kami berharap adanya perhatian di sektor perikanan Sangihe,” tutur Audro Chrustofel saat menerima kunjungan tim Tribun Manado di Adhyaksa Creative Center, Jumat (25/3/2022) malam.

Baca juga: Pulau Para Jadi Desa Wisata Andalan Kabupaten Kepulauan Sangihe

Audro Chrustofel sebelumnya sukses meluncurkan film berjudul Sangihe Not For Sale.

Film ini memotret kondisi terkini masyarakat Sangihe menolak kehadiran perusahan tambang emas PT Tambang Mas Sangihe atau TMS.

Malam itu, Kadis Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Femmy Montang SE, Ak, M.Acc bersama kabid dan stafnya turut hadir menyaksikan pameran tersebut.

Femmy mengatakan, Disparda Sangihe sangat mendukung adanya pameran yang mengangkat potensi alam, seni dan budaya masyarakat Sangihe.

"Sebab adanya pameran ini bisa menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap potensi SDA, seni dan budaya Sangihe,” ujar mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe ini.

Selain foto-foto, di galeri ini juga pengunjung bisa melihat beberapa helai Kain Koffo, kain tenun tradisional khas Sangihe.

Kain Koffo ini terbuat dari serat pisang Abaka. Orang Sangihe kerap kali menyebutnya Hote.

Koffo atau Hote ini merupakan spesies pisang yang tumbuh di Kepulauan Sangihe - Talaud.

Kain tenun Koffo termasuk ke salah satu kain tenun tekstil lainnya yang dinyatakan sebagai warisan non-materi yang diawetkan dan dilindungi.

Audro Chrustofel menambahkan, seusai Pameran Foto bertema Jantung Sangihe akan dilanjutkan dengan pameran dengan tema berbeda secara bergilir di tempat yang sama.

Berikut jadwalnya:

- 6 hingga 20 April 2022: Pameran Seni Rupa
- 22 April hingga 7 Mei 2022: Pameran Fotografi bertema Masyarakat Adat

- 9 hingga 23 Mei 2022: Pameran Cenotipe Fotografi. Tema: Aktivitas Manusia
- 25 Mei hingga 8 Juni 2022: Pameran Seni Instalasi

- 10 hingga 24 Juni 2022: Pensill Art. Tema Makatana
- 27 hingga 30 Juni 2022: Pameran Bersama 6 Seniman

Panitia penyelenggara tidak memungut biaya masuk untuk melihat pameran di  Galeri Seni Adhyaksa Creative Center. (*)