Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh

Tim Penyelamat Temukan Lokasi Utama Jatuhnya Pesawat China Eastern, 21 Barang Milik Korban Ditemukan

Lokasi utama jatuhnya pesawat Eastern Airlines Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022) di pegunungan China selatan

Editor: Aswin_Lumintang
Getty Images
Kecelakaan Pesawat. Kopilot Sengaja Tabrakkan Pesawat Germanwings Airbus A320 2015. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, CHINA - Lokasi utama jatuhnya pesawat Eastern Airlines Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022) di pegunungan China selatan telah ditemukan, Kamis (24/3/2022).

Di lokasi tersebut, tim penyelamat menemukan lebih dari 180 keping puing-puing pesawat.

Sebagian besar puing-puing berserakan dalam jarak 30 meter dari lokasi utama.

Kronologi detik-detik Pesawat China Eastern Airlines Jatuh Mode Vertikal, Semua Penumpang Tewas
Kronologi detik-detik Pesawat China Eastern Airlines Jatuh Mode Vertikal, Semua Penumpang Tewas (Handout)

Sementara, beberapa puing terkubur hingga 20 meter di bawah tanah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao, dalam konferensi pers pada hari Kamis.

"Di antara potongan besar yang ditemukan adalah bilah kipas mesin dan turbin," kata Zhu, dikutip dari China Daily.

"Penyelidik juga menemukan sisa-sisa barang dari kokpit, termasuk tali pelarian dan manual operasi," tambahnya.

Sementara, Kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi, Zheng Xi menambahkan, tim penyelamat menemukan 21 barang milik korban pada Kamis sore sekira pukul 16.00.

Selain itu, beberapa jaringan tubuh manusia juga ditemukan.

Baca juga: Aksi Baku Tembak Pecah, Aparat Tembak Mati Seorang Begal

Baca juga: Ini Pesan Steven Kandouw untuk Para Peserta Pemilihan Komisi W/KI Sinode GMIM

"Semua penemuan telah diserahkan ke tim investigasi," katanya.

"Selain pekerjaan pencarian, tim penyelamat telah ditugaskan untuk memberikan dukungan komunikasi dan mendisinfeksi personel serta fasilitas yang terlibat dalam misi tersebut," tambahnya.

Zheng menyebut, tim penyelamat juga membantu penyelidik mengalirkan air dari daerah dekat lokasi kecelakaan utama.

"Pemantauan terhadap gas yang mudah terbakar telah dilakukan secara berkala," ujarnya.

Menurutnya, medan yang curam dan bervegetasi padat di dekat lokasi utama telah menimbulkan beberapa tantangan bagi timnya saat mereka memperluas cakupan pencarian pada hari Kamis.

"Petugas pemadam kebakaran harus mengeruk jalan mereka dengan sekop dan terkadang memanjat batu besar untuk melanjutkan," katanya.

"Mereka juga sering diganggu oleh ular dan serangga setelah hujan deras," tambahnya.

Baca juga: Ketua KPA Sinode GMIM Pnt Michael Mait: Pemilihan Bentuk Pesta Iman Jemaat

Kotak Hitam Pertama Sudah Ditemukan

Sebelumnya, satu kotak hitam atau black box dari pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada hari Senin di wilayah otonomi Guangxi Zhuang ditemukan pada Rabu (23/3/2022).

Kotak hitam tersebut diyakini sebagai perekam suara percakapan pilot atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan sekira pukul 16.30.

Kotak hitam ditemukan di bawah permukaan tanah sekira 20 meter arah tenggara dari titik jatuhnya pesawat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Administrasi Penerbangan Sipil dari kantor Keselamatan Penerbangan China (CAAC), Zhu Tao dalam konferensi pers Rabu malam.

Zhu mengatakan, pemeriksaan awal di lokasi kecelakaan menunjukkan bagian luar kotak hitam itu rusak parah.

"Unit penyimpanan datanya masih utuh tetapi rusak. Kami yakin itu adalah perekam suara kokpit," katanya.

Ia juga menambahkan, kotak hitam itu telah dikirim ke Beijing untuk decoding, yang mungkin memakan waktu lama tergantung pada tingkat kerusakannya.

Pencarian kotak hitam yang berfungsi untuk melihat data penerbangan pesawat atau Flight Data Recorder (FDR) masih berlanjut.

Direktur Badan Investigasi Bencana CAAC, Mao Yanfeng berharap, tim dapat segera menemukan kotak hitam itu untuk menganalisis penyebab kecelakan.

"Tim berharap dengan memulihkan kedua perekam penerbangan sesegera mungkin, mereka dapat mengetahui penyebab kecelakaan itu."

"Jenis kecelakaan ini jarang terlihat. Pesawat tiba-tiba mulai turun tajam dengan kecepatan tinggi saat sedang berlayar," kata Mao.

Mao mengatakan, Boeing 737-800 memiliki dua kotak hitam, perekam penerbangannya, yang dibuat oleh Honeywell di Amerika Serikat.

Pertama, perekam data penerbangan, yang terletak di bagian belakang kabin, dapat merekam 25 jam dari sekitar 1.000 parameter data penerbangan, termasuk ketinggian, kecepatan, arah, dan cara kru mengoperasikan pesawat.

Kotak hitam lainnya, berada di belakang ruang kargo dan bisa merekam selama dua hingga tiga jam apa pun yang dikatakan di kokpit serta suara sekitar.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved