Berita Manado
Selain Pelonggaran PPKM, Ini Penyebab Antrean Panjang di SPBU
Antrean solar subsidi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara (Sulut) panjang, Pertamina sebut tak ada kelangkaan.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski antrean solar subsidi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara (Sulut) panjang, Pertamina sebut tak ada kelangkaan solar.
Hanya saja, penyaluran solar subsidi harus disesuaikan dengan kuota per SPBU.
Ditambah lagi, konsumsi solar subsidi di Sulut sendiri sudah melebihi kuota, yaitu sembilan persen.
Padahal, pada tahun 2022, Sulut mendapatkan kuota solar subsidi sebesar 143.987 kiloliter.
Hal ini diungkapkan oleh Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina MOR VII, Taufiq Kurniawan.
Selain karena pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Taufiq menyebut permintaan solar naik disebabkan adanya disparitas harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamina Dex dan Dexlite yang sangat jauh.
"Secara nasional, kenaikan harga Pertamina DEX dan Dexlite merupakan imbas dari perang Rusia-Ukraina," jelas Taufiq, Jumat (25/3/2022).
Perbedaan harga yang jauh tersebut, memungkinkan terjadinya peralihan konsumen dari Pertamina Dex dan Dexlite ke ke solar subsidi.
Perlu diketahui, harga Pertamina Dex di Sulut sendiri saat ini Rp 13.200/liter.
Sedangkan Dexlite Rp 12.400/liter. (*)
• Rapat Pemilihan Komisi PKB Sinode GMIM, Olly Dondokambey: Terima Kasih atas Kepercayaan
• Ternyata Italia Bukan yang Pertama, Ini Deretan Timnas yang Gagal ke Piala Dunia Usai Juara EURO