Berita Sulut
Dr Robert Winerungan: Subsidi Solar Tak Tepat Sasaran, Picu Kenaikan Harga dan Kejahatan Ekonomi
Fenomena antrean truk, bis dan kendaraan diesel di SPBU di Sulut sudah sekian lama terjadi untuk mengisi solar.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Fenomena antrean truk, bis dan kendaraan diesel di SPBU di Sulut sudah sekian lama terjadi untuk mengisi solar.
Inilah akibat perbedaan harga yang besar antara solar yang disubsidi dan Pertamina Dex (Dexlite) yang tidak disubsidi.
Harga Dexlite di SPBU Rp 12.400 sedangkan solar subsidi Rp 5.150. Selisih sangat jauh.
Secara rasional konsumen pasti akan mencari harga yang rendah yakni solar bersubsidi dan tidak heran jika antrian di SPBU untuk pengisian BBM solar terjadi setiap hari.
Sementara anggaran pemerintah untuk subsidi BBM sangat terbatas.
Pemerintah melalui Pertamina akan membatasi sampai kuota yang sudah ditetapkan setiap harinya untuk masing-masing SPBU.
Sebenarnya antrean yang lama oleh kendaraan di SPBU merupakan biaya dan akan mengurangi waktu operasional kendaraan dan pasti akan membuat kenaikan harga yakni biaya tranportasi angkutan barang.
Akibat selisih yang besar antara harga solar yang disubsidi dengan Dexlite yang tidak disubsidi akan memberi kesempatan atau peluang pada masyarakat spekulan untuk menimbun dan menjual kembali di tempat lain. Atau pastinya akan menimbulkan peluang kejahatan ekonomi terjadi.
Permintaan BBM sebenarnya saat ini sedang meningkat seiring dengan penanganan Covid-19 yang mulai terkendali dan aktivitas ekonomi makin meningkat.
Solar digunakan oleh kendaraan atau alat angkut yang besar seperti truk, bus dan container yang digunakan untuk mengangkut barang.
Sementara kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Pertamina sudah ditetapkan batasannya untuk tahun berjalan seperti sekarang ini tahun 2022.
Kesimpulannya, tatkala antrean panjang yang terjadi dalam pengisian BBM dengan waktu antrean yang lama membuat pengusaha transportasi barang akan menaikkan harga transportasi.
Karenanya kebijakan harga subsidi akan merugikan masyarakat dengan antrean lama berjam-jam.
Sementara pemerintah mengeluarkan uang atau anggaran untuk subsidi sementara harga transport sudah naik.
Oleh karenanya dari pada pemerintah mengeluarkan dana untuk subsidi yang besar agar mengelakkan kenaikan harga namun harga sudah naik karena antrean panjang berjam-jam.