Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

UPDATE Virus Corona Sabtu 19 Maret 2022: Bertambah 7.951 Kasus Baru, 24.008 Pasien Sembuh

Bertambahnya 7.951kasus itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 5.956.561kasus, dari sebelumnya 5.948.610 kasus.

PCMA
Ilustrasi coronavirus, UPDATE Virus Corona Sabtu 19 Maret 2022: Bertambah 7.951 Kasus Baru, 24.008 Pasien Sembuh 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kami sjaikan update kasus Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (19/3/2022).

Satgas Covid-19 menginfokan jika hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 7.951kasus.

Sebelumnya, Jumat (18/3/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 9.528.

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Besok Minggu 20 Maret 2022, BMKG: 27 Perairan Capai 2,5-4 Meter

Hal ini berarti terjadi penambahan lebih dari seribu kasus dibanding Jumat kemarin.

Bertambahnya 7.951kasus itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 5.956.561kasus, dari sebelumnya 5.948.610 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data dari laman covid19.go.id  yang dihimpun Tribunnews.com pada Sabtu sore. 

Kabar baiknya, sebanyak 24.008 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 5.573.228 dari sebelumnya yang sebanyak 5.549.220 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 188 pasien.

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 153.599 dari yang sebelumnya 153.411 pasien

Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Indonesia Bersiap Menuju Endemi

Kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air belakangan ini terus mengalami penurunan.

Angka kesembuhan juga lebih besar dari penambahan kasus baru. 

Kondisi tersebut pun dinilai menandakan Indonesia menuju wabah yang terkendali. 

Diwartakan Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan.

“Kondisinya menuju wabah terkendali. Kita bersiap menuju ke kondisi endemi tetapi tidak perlu terburu-buru,” kata Iwan, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya transisi dari pandemi ke endemi bukan hanya sekadar perubahan status, tapi perlu persiapan yang baik. 

Selain itu, dia juga menilai perlunya sistem surveilans yang baik.

Sehingga Covid-19 tidak kembali menjadi pandemi lagi setelah dinyatakan menjadi endemi.

Tahapan Peralihan Pandemi ke Endemi

Iwan mengungkapkan ada beberapa tahapan untuk peralihan dari pandemi ke endemi Covid-19.

Pertama, kesepakatan pemerintah dan pakar untuk indikator yang dipakai dalam penentuan perubahan status dari pandemi menjadi endemi. 

“Saat ini diusulkan menggunakan indikator PPKM dan harus mencapai PPKM level 1 untuk waktu yang cukup,” ujarnya.

Kedua, sistem surveilans akurat, real time, dan cepat tanggap.

Sehingga jika ada indikasi mulai terjadi lonjakan kasus dapat segera dilakukan tindakan atau kebijakan pencegahan.

Ketiga, edukasi masyarakat bahwa endemi bukan berarti Covid-19 sudah tidak ada.

Sehingga protokol kesehatan tetap harus dilakukan.

Catatan Redaksi:

  • Mari bersama-sama lawan virus Corona.
  • Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved