Harga Minyak Goreng Melonjak, Sejumlah Warga di Minut Keluhkan HET Dicabut

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Saat ini, harga minyak goreng kemasan mengikuti pasar.

Pasca HET minyak goreng dicabut, distribusi minyak goreng ke toko ritel di sejumlah wilayah pun kembali normal, bahkan ada stok melimpah.

Namun, masyarakat pun mengeluhkan harga beli minyak goreng yang kian tinggi.

Rina Pantow ibu rumah tangga warga Airmadidi, Minahasa Utara ketika ditemui katakan kini minyak goreng naik sangat merasakan bagi mereka.

"Bicara soal minyak goreng kami stres," ucapnya, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, sebelum subsidi minyak goreng kemasan perdua liter Rp 38 dan penjualan sangat lancar.

Tetapi katakanya, setelah subsidi Rp 14 perliter langsung menjadi langka.

"Lebih menyedihkan lagi sekarang, ketika HET dicabut harganya perdua liter Rp 50 ribu," keluhnya.

Ia mempertanyakan bagaimama untuk minyak goreng sekarang, menurut informasi di media subsidi ini selama enam bulan, kenapa belum sudah dicabut.

"Kasian, kami masyarakat kecil hanya meminta tolong, kalau didengar terima kasih, kalau tidak juga terima kasih," ucapnya.

Ia menyebutkan, keluarganya hanya memakai minyak goreng kemasan, tidak minyak curah karena ayahnya kolestrol tidak boleh minyak curah.

"Sebagai masyarakat kecil sangat senang dengan subsidi, tapi sekarang tidak lagi subsidi malah naik.

Setidaknya pemerintah cari solusi apalagi sekarang masih ditemgah pandemi," harapnya.

Ia berjualan di depan ritel di Aermadidi, pernah melihat dua hari minyak goreng kosong.