All England 2022
Greysia Polii Beri Semangat ke Apriyani Rahayu yang Cedera dan Mundur di All England 2022
Apriyani Rahayu terpaksa mundur dari ajang All England 2022. Langkah ini sekaligus menyingkirkan satu-satunya wakil Indonesia
TRIBUNMANADO.CO.ID, INGGRIS - Apriyani Rahayu terpaksa mundur dari ajang All England 2022.
Langkah ini sekaligus menyingkirkan satu-satunya wakil Indonesia dari ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Mereka terhenti di babak 16 besar.
Baca juga: Kecelakaan Maut, Bocah 13 Tahun Kendarai Pikap Tabrak Mobil Van, 9 Orang Tewas
Baca juga: Simpan 1000 Butir Obat Thryhexypenidyl, Pelaku Diringkus Satresnarkoba Polresta Manado
Pada pertengahan gim kedua, Apriyani Rahayu seperti mengalami salah langkah.
Hal ini membuat cedera betis yang dia miliki kambuh.
Sehingga Apriyani dan Greysia Polii terpaksa tak dapat menyelesaikan pertandingan.
Pasangan Greysia/Apri mundur di tengah permainan gim kedua dengan skor 14-19.

Padahal di gim pertama ganda putri Indonesia ini sudah unggul dengan 21-18 dari pasangan asal India, Treesa Jolly/ Gayatri Gopichand.
Saat ini Apriyani Rahayu sudah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim dokter.
Baca juga: Nasib Pelawak Kondang Kepergok Istri Doyan Selingkuh, Bak Kena Karma Kini Hidup Nelangsa
Baca juga: Cek Fakta Penangkapan DJ Chantal Dewi karena Narkoba, Kronologi hingga 13 Tahun Pakai
Ternyata cedera Apriyani ini sudah dirasakan sejak awal Maret lalu.
Dilansir Kompas.com, sang pelatih, Eng Hian menjelaskan jika betis kanan Apriyani sudah cedera sejak awal Maret.
Kondisi ini yang membuat Apriyani gagal melakoni debut bersama tandem barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti di ajang German Open 2022.
Baca juga: Akhirnya Aufar Hutapea Angkat Bicara Setelah Dituding Terlibat Kasus Pelecehan Terhadap Citra Andy
Saat tanding kembali bersama Greysia Polii, ternyata cedera Apriyani kambuh.
Menurut Eng Hian, cedera Apriyani kambuh setelah melakukan gerakan yang tidak pas ketika hendak mengambil bola pada gim kedua.
"Apriyani cedera betis kanannya kambuh. Pemicunya pada gim kedua saat mau ambil bola, ada gerakan yang tidak pas. Setelah itu, pergerakannya menjadi terbatas," kata Eng Hian.