Empat Jendral Andalan Rusia yang Tewas di Ukraina Bikin Vladimir Putin Makin Emosi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan seorang jenderal Rusia lainnya tewas dalam pertempuran.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Perlahan tapi pasti, Ukraina memberikan perlawanan berarti terhadap Rusia membuat Vladimir Putin sang presiden geram.
Pasalnya selain pasukan, sudah banyak juga jendral andalannya yang tewas.
Terhitung sekitar empat Jendral sudah tewas.
Baca juga: Sosok Oleg Mityaev Jenderal Rusia yang Terbunuh di Ukraina, Pukulan Bagi Putin 4 Jenderalnya Tewas

Paling terbaru sesuai dengan klaim Ukraina, mereka menewaskan Mayor Jenderal Oleg Mityaev.
Rusia kembali kehlangan jenderalnya.
Tepatnya, seorang jenderal Rusia tewas dalam serangan di Ukraina.
Benarkah strategi perang Ukraina sukses?
Baca juga: Satu Jenderal Rusia Kembali Gugur di Ukraina, Tamparan Bagi Putin, Pasukan Zelensky Punya Segalanya
Apakah Putin sudah mulai terpojok? Simak selengkapnya di sini!
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan seorang jenderal Rusia lainnya tewas dalam pertempuran.
Zelensky tidak menyebutkan nama perwira itu, tetapi seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa Mayor Jenderal Oleg Mityaev telah dibunuh oleh Batalyon Azov yang berhaluan sayap kanan, seperti dikutip dari BBC.
Oleg Mityaev meninggal pada hari Selasa (15/3/2022) dalam penyerbuan kota pelabuhan selatan Mariupol, menjadikannya jenderal keempat yang tewas dalam pertempuran itu.
Baca juga: Sosok Pierre Zakrzewski, Wartawan Perang yang Tewas Tertembak di Ukraina, Jurnalis Hebat
Kematian jenderal keempat membuat beberapa orang bertanya mengapa anggota senior militer Rusia begitu dekat dengan garis depan.
Analis percaya bahwa sekitar 20 jenderal memimpin operasi Rusia di Ukraina, yang berarti bahwa jika semua kematian yang dilaporkan dikonfirmasi, seperlima jenderal Rusia telah tewas dalam aksi.
Dengan kerugian yang begitu tinggi, beberapa ahli percaya bahwa para jenderal tidak hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, tetapi Ukraina kemungkinan akan menargetkan perwira tinggi Rusia.
"Saya tidak berpikir ini kecelakaan. Satu kecelakaan, tapi ini banyak yang ditargetkan," Rita Konaev dari Universitas Georgetown mengatakan kepada BBC.