Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

AS dan Barat Pantau Hubungan China-Rusia Pasca Invasi ke Ukraina

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan panggilan telepon pada Jumat (18/3/2022) di tengah meningkatnya

Editor: Aswin_Lumintang
AFP PHOTO/POOL/LINTAO ZHANG
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing 

Jika China memberikan dukungan kepada Rusia, itu bisa melanggar sanksi Barat.

Perusahaan China yang terlibat, terancam hukuman sekunder yang akan mengancam mereka di pasar global.

2. Ancaman Diplomatik

Sikap Beijing dapat menenggelamkan hubungan antara China dan mitra dagang utamanya di Barat.

Perdagangan antara Uni Eropa dan China mencapai $800 miliar tahun lalu dan perdagangan AS-China lebih dari $750 miliar, menurut data resmi China, sementara perdagangannya dengan Rusia hanya di bawah $150 miliar.

Bahkan sebelum perang, hubungan AS-China memburuk karena masalah-masalah seperti perdagangan, Taiwan, dan catatan hak asasi manusia Beijing.

Sementara itu, negara-negara Eropa juga mulai mengeraskan pandangannya terhadap China.

Menurut percakapan CNN dengan dua pejabat AS, Rusia dikatakan meminta dukungan militer dan ekonomi dari China.

Intelijen AS menilai, Beijing telah menyatakan keterbukaan terhadap permintaan ini.

Kendati demikian, kata sumber pejabat AS, belum jelas kebersediaan Beijing memberikan bantuan kepada Moskow.

Namun Gedung Putih menyebut, Biden akan memaparkan ancaman konsekuensi dari tindakan semacam itu selama panggilan telepon dengan Xi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved