Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Sejumlah Warga Perumahan Relokasi Pandu Manado Tidak Tinggal Menetap, Hanya Berkunjung dan Pulang

Rumah dengan tipe model 36 ini berisi dua kamar, 1 ruang tamu, dapur serta kelebihan tanah yang bisa difungsikan untuk taman atau garasi.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
Rhendi Umar/Tribun Manado
Perumahan relokasi korban banjir di daerah pandu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Perumahan relokasi korban banjir di daerah pandu sampai saat ini tetap ditempati warga yang terkena bencana alam pada 15 Januari 2014.

Meskipun ada sejumlah rumah yang sudah dibangun tapi tak ada penghuninya.

Dari Informasi yang diterima Tribun Manado, total jumlah rumah yang dibangun sekira 2200 unit, dengan jumlah warga saat ini yang tinggal disitu sekitar 500 orang.

Rumah dengan tipe model 36 ini berisi dua kamar, 1 ruang tamu, dapur serta kelebihan tanah yang bisa difungsikan untuk taman atau garasi.

Terdapat beberapa blok di lokasi perumahan ini, dimulai dari blok A sampai K.

Adapula tempat bermain anak-anak, tempat ibadah, puskesmas dan sekolah SD dan SMP.

Djoni Umboh warga Blok D 1 No 8, menjelaskan pemilik rumah sebagian hanya datang berkunjung kemudian langsung pulang.

"Mereka hanya datang bersih-bersih rumah, kemudian pulang, padahal kan aturanya tidak seperti itu, yang punya harus tinggal," ujarnya.

Bahkan menurut Djoni sebagian yang tinggal disini sudah bukan lagi korban bencana alam.

Disisi lain, dia meminta kepada pemerintah supaya memperhatikan penerangan lampu di perumahan ini yang banyak sudah menyala.

"Kalau datang kesini malam hari kondisi gelap, apalagi dari jalan masuk perumahan, lampu-lampunya mati semua," jelasnya.

Disamping rumahnya dibangun tiang listrik yang jika lampunya ingin dinyalakan harus mengisi pulsa.

Hal tersebut dikeluhkannya karena kondisi pendapatan keluarga serta tetangga sekitar.

"Masakan mo dibebankan lagi, sebaiknya cari tiang listrik umumnya yang tak perlu cara seperti itu," ujarnya.

Dia berharap pemerintah memberi perhatian khusus untuk perumahan relokasi banjir ini.

Diketahui, pasca bencana banjir besar 15 Januari 2014 lalu, pemerintah melakukan relokasi ribuan warga yang mendiami sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Manado ke perumahan di Kelurahan Pandu.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado tahun 2014 mencatat, sebanyak 101 rumah hanyut, 18 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 86.355 jiwa atau 25.103 kepala keluarga mengungsi akibat banjir bandang tersebut.

Atas hal itu ribuan unit rumah dibangun di atas lahan milik Pemprov Sulut menggunakan anggaran ratusan miliar rupiah bantuan pemerintah pusat. 

Tentang Manado

Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi. 

Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara. 

Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km². 

Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua. 

Saat ini Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang.(Ren) 

Baca juga: Gempa 4.6 SR Pukul 16.11 WIT Sabtu 12 Maret 2022, Berikut Info BMKG Titik Pusat dan Magnitudonya

Baca juga: Baru Terungkap Ukraina Ternyata Telah Bangun 30 Laboratorium Senjata Biologis dengan Amerika

Baca juga: Kisah Eks Muncikari Dolly Surabaya Masa Kini, Mami Bambang Sukses Jadi Bos Gym dan Batik

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved