Qatar Resmi Jadi Sekutu Utama Non-NATO Amerika Serikat, Biden: Sudah Lama Tertunda
Biden mengatakan, menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO AS bertujuan “untuk mencerminkan pentingnya hubungan kita; Saya pikir itu sudah lama
TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat (AS) resmi menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non- NATO.
Hal ini terjadi setelah beberapa bulan setelah Presiden Joe Biden berjanji untuk melakukannya.
Selama kunjungan ke Gedung Putih, Biden mengatakan kepada Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani bahwa dia akan menambahkan Qatar ke dalam kelompok negara-negara yang diberikan keuntungan pertahanan, perdagangan dan keamanan tertentu dengan AS.
Baca juga: 16.000 Sukarelawan Timur Tengah Berangkat ke Ukraina, Bantu Vladimir Putin Berperang di Donbass
Amerika Serikat (AS) secara resmi telah menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO.
Itu menjadi sebuah langkah yang dapat meningkatkan kemitraan antara Doha dan Washington serta memberi negara Teluk itu hak istimewa ekonomi dan militer khusus dalam hubungannya dengan AS.
Dikutip dari Al Jazeera, Presiden AS, Joe Biden mengeluarkan deklarasi presiden yang secara resmi mengumumkan perubahan pada Kamis (10/3/2022) sore, beberapa minggu setelah janji yang dia buat kepada Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Gedung Putih pada akhir Januari.
Biden mengatakan, menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO AS bertujuan “untuk mencerminkan pentingnya hubungan kita; Saya pikir itu sudah lama tertunda”.
Qatar kini menjadi negara ketiga di kawasan Teluk setelah Kuwait dan Bahrain yang menjadi sekutu utama AS non-NATO.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan di situs webnya bahwa penunjukan itu "merupakan simbol kuat dari hubungan dekat yang dimiliki Amerika Serikat dengan negara-negara itu dan menunjukkan rasa hormat kami yang mendalam atas persahabatan bagi negara-negara yang diperluas".
Baca juga: Pantas Ferry Irawan Kecapean Setelah Malam Pertama dengan Venna Melinda, Ayah Tiri Verrel: dari Pagi
Baca juga: Pantas Haji Faisal Sudah Anggap Thariq Halilintar Sebagai Pengganti Bibi, Semua karena Sifat Ini
AS dan Qatar telah memiliki hubungan dekat selama bertahun-tahun, berkolaborasi dalam sejumlah masalah, termasuk evakuasi pengungsi Afghanistan setelah pengambilalihan negara oleh Taliban pada Agustus, lalu.
Deklarasi pada Kamis datang di tengah kekhawatiran global atas pasokan energi dan melonjaknya harga bahan bakar yang disebabkan oleh invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
Di tengah serangkaian sanksi terhadap Moskow, pemerintahan Biden pekan ini memberlakukan larangan semua impor minyak dan gas Rusia.
Uni Eropa, yang bergantung pada Rusia untuk sebagian besar gas alamnya, juga berjanji untuk secara dramatis mengurangi ketergantungan blok itu pada Moskow pada akhir tahun.
Diketahui, Qatar adalah salah satu produsen gas alam cair (LNG) terbesar.