Bulan Ramadhan 2022
Bacaan Doa Taubat Bagi Para Pendosa, Bacalah Doa-doa ini Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan 2022
Ramadan bulan yang lekat dengan rahmat Allah SWT dan menjadi kesempatan untuk bertaubat.
Sesungguhnya Allah SWT akan mengampuni segala dosa umatnya kecuali dosa syirik , sebagaimana berfirman dalam Surat An-Nisaa ayat 48,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran Surat Az Zumar: 53).
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Begitu banyak rahmat yang Allah SWT berikan untuk umat manusia agar kembali pada-Nya (bertaubat).
Lantas bagaimana tata cara bertaubat?
Untuk bertaubat sebaiknya dilakukan dengan bersungguh-sungguh atau disebut taubat nasuha.
Sebagaimana kutipan firman Allah SWT dalam Al Quran Surat At Tahrim: 8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)..."

Dikutip dari wahdah.or.id, ada 6 syarat yang dipenui untuk melakukan taubat yang benar dan tulus.
1. Ikhlas kepada Allah SWT
Bertaubat yang dilakukan semata-mata karena mengharapkan ridha Allah SWT.
2. Taubat di waktu yang tepat
Sebaiknya bertaubat dilakukan pada waktu yang memungkinkan untuk dikabulkannya taubat.
Di antaranya sebelum matahari terbit dari arah barat, bahkan sebelum nyawa sampai di kerongkongan, karena Allah akan menerima taubat seorang hamba selama dia belum ghar-ghaah (sekarat).
3. Meninggalkan dosa, dan tidak benar jika seorang hamba mengaku bertaubat tetapi ia tetap dalam kemaksiatannya.
4. Menyesali dosa yang telah lalu
5. Ber’azam (tekad) untuk tidak mengulangi dosa.
6. Jika suatu dosa berhubungan dengan hak makhluk maka wajib mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya, meminta kehalalan dari mereka, berupa harta atau kehormatan atau yang lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id