Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Kesaksian Nelson Sarira, Saksi Pembantaian Pekerja PTT oleh KKB: 'Saya Masuk Jurang Semua Dibantai'

Pengakuan Nelson Sarira, korban selamat pembantaian KKB Papua di PT PTT Beoga, Puncak, Papua. "Saya lari dan sembunyi di semak-semak".

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado / Istimewa
Kesaksian Nelson Sarira, Saksi Pembantaian Pekerja PTT oleh KKB Papua. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian dari Nelson Sarira, salah satu korban selamat pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua di PT PTT Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kebrutalan anggota KKB Papua yang membantai delapan karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak pada Rabu (2/3/2022) dini hari masih terekam jelas dalam ingatan Nelson Sarira.

Nelson Sarira merupakan satu-satunya pekerja yang selamat dalam aksi pembantaian yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut.

Nelson berhasil selamat setelah melompat keluar dari tenda dan langsung melarikan diri ke dalam semak-semak.

Sementara delapan rekannya yang berusaha kabur dari sergapan kelompok teroris tersebut terlambat lantaran anggota KKB sudah mengepung tenda yang digunakan untuk tidur.

Aksi penyerangan yang menyebabkan delapan karyawan PT Palaparing Timur Telematika yang tengah memperbaiki tower provider seluler tersebut terjadi dini hari.

Anggota KKB yang sudah mengepung tenda kemudian langsung membantai semua orang yang ada di dalamnya.

"Saya langsung lompat keluar tenda dan sembunyi di semak-semak," ujar Nelson dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com.

Dalam kondisi tubuh gemetar setelah melihat kekejian anggota KKB Papua, Nelson pun menaiki bukit.

Setelah pagi datang, Nelson kemudian turun dan kembali ke tenda kamp dan para anggota KKB sudah tidak ada lagi. 

Namun, ia melihat bagian dalam tenda sudah penuh darah.

Barang-barang berupa HP dan laptop amblas dicuri anggota KKB Papua.

Barang yang ada hanya berupa pakaian. Salah satu barang yang diambil Nelson adalah sarung.

"Semua penuh darah. Barang-barang sudah dibawa mereka," bebernya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved