Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Hari Ini Kamis 10 Maret 2022, Berikut Info BMKG Daerah yang Berpotensi

BMKG memberi peringatan cuaca ekstrem berlaku hari ini Kamis 10 Maret 2022.Cuaca ekstrem masih akan terjadi hari ini. Cek daftar.

Pixabay
Cuaca ekstrem potensi terjadi Kamis 10 Maret 2022. lustrasi cuaca ekstrem 

TRIBUNMANADO.CO.ID - BMKG memberi peringatan cuaca ekstrem berlaku hari ini Kamis 10 Maret 2022.

Cuaca ekstrem masih akan terjadi hari ini.

Berikut daftar daerah-daerah atau wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem.

Daftar berdasarkan data terbaru Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Potensi hujan lebat dan angin kencang

BMKG juga memberikan info peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Bengkulu

Ilustrasi cuaca ekstrem hujan petir dan angin kencang
Ilustrasi cuaca ekstrem hujan petir dan angin kencang (Pixabay)

Jambi

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

Banten

Jawa Tengah

Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

Ilustrasi peringatan dini cuaca ekstrem -
Ilustrasi peringatan dini cuaca ekstrem - (Pixabay/Schaferle2)

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Maluku

Papua

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

Jawa Barat

DKI Jakarta

Sulawesi Selatan

Papua Barat

Peringatan Dini Gelombang Tinggi

BMKG menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot,.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Sulawesi.

Kondisi Laut

Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)

Perairan Utara Sabang

Perairan Barat Aceh hingga Kep. Mentawai

Perairan Bengkulu

Perairan Enggano hingga Barat Lampung

Samudra Hindia Barat Sumatra

Selat Sunda bagian Barat dan Selatan

Perairan Selatan Jawa hingga P. Sumba

Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT

Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan

Perairan P. Sawu - Kupang - P. Rotte

Selat Sumba bagian Barat

Perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna

Perairan Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud

Laut Sulawesi

Perairan Utara Gorontalo hingga Sulawesi Utara

Perairan Kep. Sitaro

Perairan Bitung - Likupang

Laut Maluku bagian Utara

Perairan Utara Halmahera

Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)

Laut Natuna Utara

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:

Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada.

Penjelasan BMKG

BMKG mengatakan sirkulasi siklonik terpantau di Laut Sulawesi dan di Samudra Hindia barat Aceh.

Kondisi ini membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Laut Sulu dan dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat hingga perairan barat Aceh.

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di perairan utara Aceh, dari perairan timur Riau hingga Sumatera Utara, dari Samudra Hindia barat Lampung hingga perairan selatan Kep. Bangka Belitung.

Lalu, dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari perairan selatan Kalimantan Tengah hingga Selat Makassar, dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi bagian barat, di perairan selatan NTT, dari Sulawesi Tenggara hingga Laut Maluku, dari Samudra Pasifik utara Papua hingga Papua Barat, dan di Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. (*)

Telah tayang di:

TribunWow.com

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved