Viral
Keterangan Polisi Terkait Kasus Doni Salmanan, Ancaman Hukuman 20 Tahun Penjara
Ini penjelasan dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Doni Salmanan terancam pasal berlapis terkait kasus tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi telah menetapkan Doni Salmanan menjadi tersangka kemarin.
Terkait dugaan kasus penipuan berkedok trading binary option Quotex.
Terlibat kasus ini, Doni Salmanan terancam hukuman 20 tahun penjara.
Berikut penjelasan lengkap dari Humas Polri terkait kasus dan pasal-pasal yang akan menjerat Doni Salmanan.
Bareskrim Polri menetapkan pria yang dijuluki Crazy Rich Bandung Doni Salmanan sebagai tersangka.
Ini penjelasan dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Doni Salmanan terancam pasal berlapis terkait kasus tersebut.
"Yang bersangkutan dijerat beberapa pasal berlapis ada UU ITE, ada KUHP, ada UU TPPU, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara," ujar Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022).
Dijelaskan Ramadhan, pasal yang disangkakan terhadap Doni Salmanan termaktub dalam pasal 45 ayat 1 Jo 28 ayat 1 UU ITE dan atau pasal 378 KUHP dan pasal 3 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan penyidik juga telah melakukan sejumlah penyitaan dari tangan Doni Salmanan.
Di antaranya akun Youtube hingga bukti transfer yang diduga terkait kasus Quotex.
"Barang bukti yang disita ada HP jenis iPhone 13, akun YouTube King Salmanan, dua akun email yang terkoneksi dengan akun YouTube dan akun Quotex, ada satu bundel mutasi rekening bank atas nama tersangka, ada bundel bukti transfer deposit draw, satu flashdisk file hasil download video YouTube king Salman," ujarnya dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menetapkan Crazy Rich Bandung Doni Muhammad Taufik atau Doni Salmanan sebagai tersangka dugaan kasus penipuan berkedok trading binary option melalui Quotex pada Selasa (8/3/2022).

Penetapan tersangka itu berdasarkan laporan polisi LP:B/0059/II/2022/SPKT/Bareskrim Polri. Laporan itu didaftarkan seseorang berinisial RA tertanggal 3 Februari 2022.
Diduga, Doni telah melanggar dugaan tindak pidana judi online dan/atau penyebaran berita bohong melalui media elektronik dan/atau penipuan, perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang.