Kasus Pengeroyokan
Gara-gara Berebut Wanita Penghibur di Warung Tuak, Kakak Beradik Dikeroyok hingga Satu Tewas
Akibat berebut PSK di warung tuak, berujung maut. Kabarnya kakak beradik berebut PSK membuat mereka dikeroyok.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akibat berebut PSK di warung tuak, berujung maut.
Kabarnya kakak beradik berebut PSK membuat mereka dikeroyok.
Orang yang ada diwarung tersebut mengeroyok korban hingga akhirnya salah satunya meninggal.
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi, Pendulang Emas Dianiaya hingga Tewas di Yahukimo, Korban Ditemukan di Sungai
Baca juga: Gempa Siang Rabu 9 Maret 2022 di Lampung, Berikut Info Lengkap BMKG Magnitudonya
Baca juga: Cerita Agil Lamaluta, Pengusaha Tambang Sempat Berjaya di Boltim, Pernah Sumbang Emas ke Negara

Dua orang kakak beradik di Dusun Damai Titi Payung, Desa Pakam Raya, Kecamatan Medan Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara menjadi korban pengeroyokan.
Kakak beradik masing-masing M Nizar (41) dan Azhari (43) dikeroyok sejumlah orang di warung tuak di dusun tersebut.
Diduga, selain mabuk dan tak bisa mengendalikan diri, keduanya dikeroyok akibat berebut pekerja seks komersial (PSK) atau wanita penghibur yang ada di warung tuak tersebut.
Dalam insiden tersebut, Nizar meninggal dunia dengan kondisi terluka parah di sekujur tubuh dan kepalanya.
"Korban sempat dibawa ke Klinik Harun. Namun korban meninggal dunia," kata Kepala Dusun V, Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara tersebut, Selasa (8/3/2022).
Disinggung lebih lanjut soal tragedi mengerikan ini, Zakaria sendiri mengatakan dirinya tidak ada di lokasi saat kejadian.
Dia cuma tahu bahwa sebelum tewas dengan kondisi luka parah, Nizar bersama kakaknya Azhari tergopoh-gopoh sampai di desa dalam kondisi tak berdaya.
"Ya, dikeroyok di warung tuak," kata Zakaria.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Fery Kusnadi ketika dikonfirmasi belum mau memberikan keterangan.
Namun, dari video yang beredar, petugas Sat Reskrim Polres Batubara mengamankan sejumlah orang pascakasus penganiayaan berujung kematian ini.
Mereka yang diamankan terdiri dari lima orang wanita diduga PSK, dan dua orang laki-laki.
Ketujuh orang tersebut dibawa menggunakan mobil polisi ke Polres Batubara.
Berkaitan kabar soal berebut PSK di warung tuak, masih didalami lebih lanjut.
Seentara Zakaria, Kepala Dusun V, Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara mengaku kejadian tersebut terjadi pada Minggu (6/3/2022) malam.
"Kalau di TKP kami tidak mengetahui, namun saat itu, korban balik bersama abangnya dengan kondisi luka-luka. Sehingga dilarikan ke Klinik Harun," kata Zakaria, Selasa (8/3/2022).
Katanya, korban yang merupakan abang beradik ini mengalami luka parah pada bagian kepala dan seluruh badan.
"Lukanya sekujur badanlah," jelasnya.
Ia menduga, korban dikeroyok saat di warung tuak yang mengakibatkan korban mengalami luka berat hingga tewas.
"Informasinya di warung tuak, katanya dikeroyok," katanya.

Sehingga, saat ini keluarga berharap agar para pelaku diamankan oleh polisi dan diganjar hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Fery Kusnadi saat dikonfirmasi Tribun-Medan.com belum membalas.
Namun, dari video yang beredar, Satuan Reserse Kriminal Polres Batubara telah mengamankan sejumlah orang serta pemilik warung tuak.
Dalam video tersebut, terlihat lima orang wanita dan dua orang laki-laki di girang petugas untuk masuk kedalam mobil polisi untuk diamankan.
Sedangkan isu yang berkembang, korban meninggal dunia akibat adanya perselisihan akibat wanita penghibur di warung tuak tersebut. (Alif Al Qadri Harahap/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com