Sosok Tokoh
Sosok Yahia Djouadi, Pemimpin Senior Al-Qaeda yang Dibunuh Pasukan Perancis di Mali
Pemimpin senior Al-Qaeda yang dibunuh pasukan Perancis di Mali ialah Djouadi yang juga dikenal sebagai Abu Ammar al-Jazairi merupakan warga Aljazair.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu lagi pentolan Al-Qaeda tewas dibunuh.
Ia adalah Yahia Djouadi, pemimpin senior Al-Qaeda yang dibunuh pasukan Perancis di Mali.
Djouadi yang juga dikenal sebagai Abu Ammar al-Jazairi merupakan warga Aljazair.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Syarat yang Harus Dipenuhi Ukraina Agar Rusia Hentikan Operasi Militer Khusus
Baca juga: Rusia Tawarkan Koridor Evakuasi, Pemerintah Ukraina Malah Menolak, Pertanyakan Keselamatan Warga
Angkatan Darat Perancis mengatakan pada Senin (7/3/2022), bahwa pasukan anti-milisinya di Mali telah membunuh Yahia Djouadi, "pemimpin senior" Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) yang bertanggung jawab atas keuangan dan logistik.
Menurut Angkatan Darat Perancis dalam sebuah pernyataan, Djouadi tewas antara tanggal 25-26 Februari di lokasi yang berjarak sekitar 160 kilometer (100 mil) di utara Timbuktu di Mali tengah.
“Kematiannya sekali lagi melemahkan pemerintahan Al-Qaeda di Mali,” tambah pernyataan tersebut, dikutip dari AFP.
Djouadi dilaporkan telah melarikan diri ke Mali pada 2019 dan menetap di wilayah Timbuktu, membantu mengatur kelompok dan mengoordinasikan pasokan, pembiayaan, dan logistik.
Dia adalah seorang mantan "emir" operasi Libya Al-Qaeda.
Angkatan Darat Perancis menambahkan bahwa dia dibunuh oleh pasukan darat yang didukung oleh helikopter serang Tiger dan dua drone.
Perancis sedang bersiap untuk memindahkan sekitar 2.400 tentara dari Mali ke negara-negara lain di wilayah Sahel yang menghadapi pemberontakan milisi lintas perbatasan, setelah berselisih dengan junta militer di Bamako.
Sementara penarikan itu direncanakan berlangsung selama enam bulan, Angkatan Darat Perancis mengatakan bahwa operasi berlanjut terhadap kelompok-kelompok teroris bersenjata, terutama terhadap para pemimpin puncak Al-Qaeda, GSIM, dan kelompok ISIS di Sahara Besar (ISGS).
Pasukan Perancis pertama kali melakukan intervensi di Mali pada 2013, tetapi perselisihan antara Paris dan Bamako sejak kudeta 2020 telah mendorong pemerintah militer untuk beralih ke sekutu lain seperti kelompok paramiliter Wagner Rusia.
Bahkan dengan sekutu internasional di lapangan, negara Mali telah berjuang untuk menegaskan kembali kontrol wilayah dari pemberontakan milisi yang dimulai di utara negara itu pada tahun 2012 dan sejak itu menyebar ke negara tetangga Niger dan Burkina Faso.
Pertempuran itu telah merenggut ribuan nyawa dan memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
• Polisi Telusuri Aliran Dana Indra Kenz, Semua Penerima Akan Dimiskinkan
AS Bunuh Abdul Hamid al-Matar, Pemimpin Senior Al-Qaeda di Suriah