Rusia vs Ukraina
Perang Rusia vs Ukraina: Vladimir Putin vs Volodymyr Zelensky, Mantan Agen KGB vs Mantan Pelawak
Zelensky dan Putin baru bertemu tatap muka satu kali, yaitu ketika Presiden Perancis Emmanuel Macron menjamu mereka bersama Kanselir Jerman
Zelensky (44) tetap di Kiev tengah di tengah pemboman Rusia di tempat-tempat utama, dengan pasukan pelindung dan para ajudan terdekatnya.
Sementara itu Putin (69) duduk di Kremlin menerima pengunjung sesuai dengan protokol terketat, dengan jarak duduk di meja besar yang diejek di media sosial, termasuk saat menjamu para menterinya.
Zelensky dan Putin baru bertemu tatap muka satu kali, yaitu ketika Presiden Perancis Emmanuel Macron menjamu mereka bersama Kanselir Jerman Angela Merkel untuk pembicaraan di Paris mengenai Ukraina pada Desember 2019.
Sejak itu, Zelensky menjadi musuh bebuyutan Putin sehingga Presiden Rusia tersebut tidak pernah menyebut namanya, seperti rival domestik utamanya Alexei Navalny.
Sebagai gantinya, Putin menyebut Zelensky yang terpilih dalam pemilu 2019 dan dikagumi oleh masyarakat internasional secara luas, sebagai kepala "rezim Kiev" atau pemimpin "geng pecandu narkoba dan neo-Nazi."
Macron dalam pidatonya kenegaraannya pada Rabu (2/3/2022) malam menyebut Putin dan Zelensky dua orang yang sangat kontras. Menurutnya, Putin memilih perang sedangkan Zelensky adalah wajah kehormatan, kebebasan, dan keberanian.
"Pelayan Rakyat"
Saat Putin mengonsolidasikan kendalinya atas Rusia pada tahun-tahun pertama milenium baru, Zelensky membangun perusahaan produksi Kvartal 95 miliknya dan reputasi sebagai salah satu tokoh pertunjukan paling terkenal di Ukraina.
Lebih dari setahun setelah Putin mencaplok semenanjung Crimea Ukraina dan mendukung separatis di timur negara itu, Zelensky pada 2015 mulai membintangi pertunjukan yang membuatnya populer.
Drama komedi itu berjudul Servant of the People (Pelayan Rakyat) dan menceritakan kisah Vasyl Holoborodko--diperankan oleh Zelensky--guru sejarah yang menjadi presiden setelah kata-kata kasarnya tentang korupsi menjadi viral.
Dalam salah satu episode, Holoborodko mengangkat telepon dari Kanselir Jerman Angela Merkel yang memberi selamat kepada Ukraina karena bergabung dengan Uni Eropa.
Holoborodko pun melompat dengan gembira, tetapi ternyata itu telepon salah sambung. Merkel bermaksud menelepon Montenegro.
Pekan ini Zelensky--sebagai presiden sebenarnya--menandatangani permohonan agar Ukraina bergabung dengan Uni Eropa .
Pada 2019, dengan politik negara yang kacau balau, Zelensky memasuki keributan dan memenangi pemilihan presiden Ukraina dengan telak, dengan menyebut partainya "Pelayan Rakyat".