Tribun Manado Wiki
Desa Kaweng Kakas Namanya Diambil Dari Keberadaan Gunung di Tepi Danau Tondano
Desa Kaweng, merupakan satu di antara Desa di Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Desa Kaweng, merupakan satu di antara Desa di Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.
Desa ini dinamai seperti nama gunung di tepi Danau Tondano, yakni Gunung Kaweng.
"Cerita orang tua-tua dulu, Gunung Kaweng ini ada sepasang gunung sehingga diibaratkan punya hubungan perkawinan, jadi Kaweng itu artinya kawin," kata Rio Rindengan, Hukum Tua Desa Kaweng kepada tribunmanado.co.id, Selasa (1/3/2022).
Gunung Kaweng itu sebenernya punya 3 puncak. Paling besar merupakan diibaratkan sosok ayah, puncak sedang diibaratkan sosok ibu, dan puncak paling kecil disebut anak.
Keberadaan Gunung Kaweng ini kemudian menarik orang untuk membuat pemukiman.
Dulunya masih berupa hutan, orang Minahasa yang sudah mengenal hidup agraris kemudian membuka lahan pertanian dan perkebunan.
"Hingga saat ini, hampir 80 persen penduduk Desa Kaweng berprofesi sebagai petani," kata Rio Rindengan yang jadi sosok penting penelusur sejarah Desa Kaweng.
Gunung Kaweng yang jadi ikon Desa ini menjadi spot dengan tempat tertinggi untuk memandang hamparan luas Danau Tondano
Sejarah Desa Kaweng tidak lepas sari sejarah Kakas. Sebuah catatan sejarah mengulas asal muasal Kakas diungkapkan sebelum injil masuk ke Minahasa, sudah ada pemukiman di sekitar Gunung Kaweng
Catatan yang tertulis tahun 1800-an sudah ada perkampungan yang masyarakatnya mengolah pertanian
"Tertulis di situ negeri itu bernama Negeri Kaweng, di situ terletak Gunung Kaweng," ungkap Rio Rindengan
Sosok yang tercatat menjadi Hukumtua Pertama Desa Kaweng yakni Mapaliey, makan sosok ini masih bisa ditemukan di pemakaman desa.
Hasil penelusuran sejarah, diputuskan Desa Kaweng sudah berusia 161 tahun. Dari hasil musyawarah diambilah tanggal 5 Agustus sebagai Hari Ulang Tahun Desa.
Desa Kaweng merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Kakas. Desa ini seluas 1.260 haktare.
Tercatat ada 583 kepala keluarga hidup di Desa Kaweng ini dengan total penduduk sebanyak 1.879 jiwa.
Produksi Peti
Desa Kaweng punya keunikan tersendiri, banyak dari penduduknya berprofesi sebagai tukang kayu spesialis membuat peti jenazah.
Hukum Tua Kaweng mengatakan, terdata ada 32 kepala keluarga yang aktif dalam usaha kecil menengah memproduksi peti jenazah.
Tiap bulan bisa ribuan peti jenazah diproduksi, hasilnya sendiri bahkan sudah dipasarkan hingga ke luar daerah
"Jadi lintas kabupaten/kota hingga lintas provinsi, dipasarkan hingga ke Sulawesi Tengah," ungkap Rio Rindengan.
Berada di tepi Danau Tondano, banyak juga warganya berprofesi sebagai nelayan. Bahkan mengembangkan budidaya ikan jaring tancap.
Jika melihat dari atas Gunung Kaweng, di tepian danau menyaksikan konstruksi jaring tancap dari bambu. Para nelayan membudidayakan ikan mujair, diperkirakan omsetnya bisa tembus ratusan juta.
"Kalau yang usaha jaring ada sekitar 15 KK, mereka kalau panen itu bisa ratusan kilogram," ujarnya. (ryo)
Baca juga: Potret Nafa Urbach saat Jadi Ibu Hamil di Film Horor Iblis Dalam Kandungan Jadi Sorotan
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pkl 10.00 WIB, Sopir Ugal-ugalan Tabrak Pemotor hingga Tewas, Mobil Masuk Parit
Baca juga: Kabar Terbaru Konflik Israel-Palestina: Zionis Israel Serang Gadis Palestina saat Momen Isra Miraj