Guru Agama di Minut Berlatih Membuat Bahan Ajar Berbasis Multimedia Online

TRIBUNMANADO.CO.ID, Airmadidi - Revolusi industri 4.0 mengharuskan orang beradaptasi dengan internet dalam beraktivitas, termasuk dalam bidang pendidikan.

Pandemi Covid-19 turut mempercepat perwujudannya karena orang-orang harus menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas.

Proses belajar mengajar yang biasanya berlangsung di sekolah pun digantikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang mengandalkan internet demi kesehatan dan keselamatan.

Perubahan peradaban baru ini adalah suatu keniscayaan. Mau tidak mau, siap tidak siap, semua orang harus masuk, menyesuaikan diri dan menjalaninya agar tidak ketinggalan atau bahkan tergilas perubahan zaman.

Di sinilah guru atau pendidik dituntuk berinovasi, berkreasi dan berakselerasi agar proses pembelajaran yang disajikan lebih up to date, mudah, menyenangkan, menarik, interaktif dan kolaboratif bagi peserta didik tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Melihat tuntutan perubahan tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Kota Manado menggelar pelatihan pembuatan bahan ajar bagi guru menggunakan fasilitas multimedia online.

Tujuannya, guru siap memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap mental dalam proses pembelajaran antara guru atau pendidik dengan peserta didik.

Proses pembelajaran tersebut diharapkan berjalan lancar, menyenangkan, menarik dan tidak membosankan sehingga tujuan akhir keberhasilan siswa atau peserta didik bisa tercapai.

Kegiatan berlangsung selama enam hari dari Senin sampai Sabtu (21-26/2/2022) di Balai Diklat Keagamaan Manado, Paniki Bawah, Mapanget, Manado.

Kepala Kantor Kementerian Agama Minahasa Utara Aneke M Purukan SPAK MPd diwakili Penyelenggara Bimas Katolik Minut Yan Rasuh SS MPd membuka kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Yan Rasuh mengatakan bahwa pelatihan ini sudah tertata dalam DIPA anggaran Kemenag Minut.

Ini untuk membantu para guru meningkatkan kompetensinya di dalam proses pembelajaran di era teknologi informatika (TI) saat ini.

“Apalagi pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ini karena peningkatan jumlah orang yang terpapar Covid-19,” kata dia.

“Jadi, tolong ikuti dengan baik materi-materi yang diberikan karena tidak semua yang terpanggil mendapatkan mengikuti kegiatan ini,” tekannya.

Pesera pelatihan terdiri dari utusan 30 sekolah di Minahasa Utara baik negeri maupun swasta.

Mereka adalah guru Pendidikan Agama Islam, guru madrasah, guru Pendidikan Agama Kristen dan Guru Agama Katolik.

Pelatihan pembuatan bahan ajar bagi guru menghadirkan pemateri widyaiswara dari Balai Diklat Nur Aini MPd dan Wiwin Tubagus MPd.

Kepala Balai Diklat Keagamaan Kota Manado Khaeroni SSos MSi mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan Kemenag Minut dalam menfasilitasi guru-guru mengikuti pelatihan.

“Kami selalu siap membantu jika diminta. Saya harap kerja sama ini terus terpelihara dengan baik,” kata dia.

Nur Aini memberikan materi tentang penyusunan bahan ajar cetak dan noncetak, teks dan nonteks, buku digital, buku ajar authoring excel learning, pembuatan alamat IP sebagai akses buku ajar.

Ia mengapresasi para peserta yang bekerja sama dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai selesai.

“Peserta didik mampu menyerap materi yang diberikan selama enam hari dan mampu bertahan menjaga kondisi kesehatan dan semangat walaupun kita harus menerapkan kebiasaan baru (new normal) dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan terus, makan minum menggunakan makanan dus, dan sebagainya,” kata dia.

Wiwin Tubagus juga mengapresiasi semangat para peserta.

Hendrawati SSos selaku ketua panitia pelaksana mengatakan, para peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan akan diberikan sertifikat.

“Jika kalian bisa mengikuti kegiatan sampai selesai, ini bisa menjadi kredit poin bagi Anda untuk kenaikan pangkat dan jabatan di instasi masing-masing,” tekannya.

Ia menambahkan, hal-hal yang berkaitan dengan adminitrasi, akademik dan kompensasi silakan menghubungi Ibu Wiwi, Ibu Mimi, Ibu Deybi dan Pak Ikrami melalui ketua kelas.

Adapun Mickael Don Poluakan SFils MPd selaku ketua kelas mewakili teman-teman menyampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Minut yan telah mengundang dan mengizinkan mereka mengikuti pelatihan tersebut.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Kepala Balai Diklat Keagamaan Kota Manado dan panitia.

“Teristimewa kepada widyaiswara yang telah memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan skill, khususnya di bidang pembelajaran menggunakan sarana multimedia,” kata Mickael.

“Aplikasi pembelajaran online sangat bermanfaat bagi kami dalam proses pembelajaran jarak jauh yang menarik dan menyenangkan dengan peserta didik di masa PPKM ini di mana siswa atau peserta didik menjadi pusat pembelajaran sekarang ini,” lanjut dia.

Pelatihan pembuatan bahan ajar ditutup oleh Kepala Pusat Penelitan dan Pengembangan Pendidikan Agama Republik Indonesia Dr H Mohsen MM.

“Jangan bosan-bosan belajar, apalagi untuk meningkatkan karier Anda,” kata dia dalam sambutannya.

Mohsen pun bernostalgia. “Saya dulu pernah menjadi siswa, peserta di balai diklat ini waktu masih pangkat dan jabatan rendah. Sampai akhirnya saya boleh jadi seperti sekarang ini karena pernah ditempa di tempat ini,” kata dia.

Ia juga menyampaikan pesan kepada para guru yang menjadi peserta pelatihan.

“Menyikapi perubahan zaman sekarang ini di mana manusia dari anak kecil sampai yang sudah tua sudah biasa menggunakan gawai untuk membuka media sosial, melihat berita, mencari ilmu pengetahuan, saya pesan hati-hati,” tekannya.

“Ketika Anda bermain medsos, mengirim sesuatu (share) tanpa disaring terlebih dahulu (filter) ini bisa jadi bahaya bagi kita. Jadi hati-hati memilih diksi dan jangan mudah termakan hoaks,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Mohsen menutup seluruh rangkaian kegiatan dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”. (*)

Baca juga: Pemerintah Indonesia Berhasil Evakuasi Puluhan WNI dari Kota Odessa Ukraina

Baca juga: Kisah Yurita Pengupas Bawang di Palembang, Digaji Rp 32 Ribu per Hari: Penghasilan Tak Memuaskan

Baca juga: Wali Kota Bitung Beber Pembicaraan Presiden Jokowi dan Gubernur Sulut saat Naik Mobil Dinas