Rusia Vs Ukraina
Pantas Kekayaan Vladimir Putin Sulit Dilacak, Ternyata Harta Miliaran Dolar Mengalir ke Rekening ini
Pembekuan aset Presiden Rusia Vladimir Putin itu akan dilakukan sebagai hukuman karena menyerang Ukraina.
Pengungkapannya di publik juga tidak akan menjelaskan "Putin's Yacht," sebuah kapal mewah senilai $ 100 juta yang lama terikat padanya dalam laporan berita spekulatif.
Ada juga apartemen senilai $ 4,1 juta di Monaco, yang dibeli melalui perusahaan lepas pantai oleh seorang wanita yang dilaporkan sebagai gundik Putin.
Selain itu, ada vila mahal di Prancis Selatan yang terhubung dengan mantan istrinya.
Terkait pembekuan aset Vladimir Putin, masalah bagi Amerika Serikat dan sekutunya adalah tidak satu pun dari aset-aset ini yang dapat dihubungkan langsung dengan Presiden Rusia itu.
Barat Membekukan Aset Para Oligarki, Sekutu Vladimir Putin
Dikutip dari Bussiness Insider, saat ini, pemerintah Barat telah memfokuskan sanksi mereka pada orang-orang yang dicurigai melayani sebagai wakil Putin, dengan harapan hal itu akan meningkatkan tekanan pada sang Presiden.
Meski tidak menghukum secara langsung, pihak Barat menerapkan hukuman yang ditujukan pada oligarki yang dekat dengan Putin, seperti para oligarki setelah pencaplokan Krimea yang dilakukan Rusia pada 2014.
Hukuman atas aneksasi Krimea, ditujukan kepada oligarki termasuk Kirill Shamalov, mantan menantunya dan pemegang saham utama di sebuah perusahaan petrokimia Rusia; Boris Rotenberg, seorang raja konstruksi; dan Gennady Timchenko, seorang investor yang dikatakan sebagai orang terkaya keenam di Rusia.
Sanksi tersebut akan membuat mereka yang ditargetkan tidak dapat mengakses aset atau melakukan transaksi keuangan di Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa, di mana hukuman itu diumumkan pekan lalu.
Barat pada dasarnya akan membekukan uang dan properti yang dapat dilacak pada nama yang tertera dalam daftar, kemudian menempatkan uang tunai dan surat berharga, atau bahkan penjualan real estat di luar jangkauan.
Strategi Elit Rusia Menyembunyikan Aset
Aktivis memegang plakat dan bendera saat mereka berkumpul di Lafayette Square untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina di Washington, DC, pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, melepaskan serangan udara dan memerintahkan pasukan darat melintasi perbatasan dalam pertempuran yang menurut pihak berwenang Ukraina menewaskan puluhan orang. (Photo by MANDEL NGAN / AFP) (AFP/MANDEL NGAN)
Para elit Rusia menyukai kepemilikan perusahaan yang rumit untuk menghindari pengawasan dan pembekuan aset oleh Barat.
Adapun beberapa aset yang diketahui publik adalah hasil dari kebocoran file oleh firma hukum luar negeri atau bank rahasia yang melayani mereka (yang ingin menyembunyikan aset).