Berita Bolsel
MUI dan Kemenag Bolsel Datangi Kediaman Partin Botutihe
Video Partin Botutihe warga Desa Milangodaa Barat, Kecamatan Tomini, Bolmong Selatan Sulawesi Utara, viral di media Sosial.
Penulis: Indra Wahyudi Lapa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Video Partin Botutihe warga Desa Milangodaa Barat, Kecamatan Tomini, Bolmong Selatan Sulawesi Utara, viral di media Sosial.
Dalam video tersebut dia mengaku bahwa salah satu anaknya adalah titisan Nabi Isa.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) Bolsel mengunjungi langsung kediaman Partin Botutihe, Kamis (24/2/2022).
Ketua MUI Bolsel, Muhammad Pakaya, mengatakan kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya mendalami laporan masyarakat.
"Terkait adanya dugaan penyebaran aliran menyimpang dari syariat Islam melalui ritual pengobatan," ujar dia.
Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan Partin, ilmu yang ia miliki untuk menyembuhkan berbagai penyakit ini, berasal dari seorang kakek yang menemuinya lewat mimpi. Kala itu sih Partin tengah tinggal di kebunnya.
“Dia menceritakan dalam mimpi itu seorang kakek datang dan memberikannya kelebihan, dalam hal pengobatan alternatif. Lalu, pertama kali ia mengobati sang istri dari penyakit dan ternyata sembuh,” jelasnya.
Ia mengatakan, adapun mantra-mantra yang diucapkan Partin dalam video yang beredar itu, kebanyakan perpaduan bahasa Arab, bahasa Daerah dan bahasa yang ia sendiri tidak mengerti.
"Partin juga mengakui bahwa apa yang disampaikan selama ini adalah faktor ketidaktahuan terhadap ajaran agama Islam," aku dia.
Ia pun menambahkan, berdasarkan hal ini pihaknya dan Kemenag Bolsel akan melakukan pendampingan pembinaan kepada Partin.
"Partin akan bersedia dibina dan mau mengikuti tata cara saran pengobatan yang tidak melanggar ajaran Agama dan peraturan perundangan yang berlaku," ungkapnya.
Sementara itu, Partin Botutihe mengatakan apa yang dilakukannya selama ini adalah semata-mata menolong orang lain yang butuh bantuan dengan pengobatan alternatif.
Kata dia, tidak pernah sedikitpun mengaku sebagai Tuhan, apalagi mengajari orang-orang yang datang berobat terhadap ilmu-ilmu sesat.
“Yang beredar selama ini bahwa saya mengaku sebagai Tuhan itu tidaklah benar. Bahkan selama ini jika saya melakukan pengobatan, dan kemudian bisa sembuh, maka semuanya atas ijin Allah SWT. Kami hanya sebagai perantara kesembuhan itu,” pungkasnya. (Dra).
Tentang Bolsel