Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penganiayaan

2 Santri Aniaya Ustaz Guru Pesantren hingga Tewas, Korban Baru Selesai Ibadah Sholat Subuh

Terjadi kasus pembunuhan di Pondok Pesantren IT Madinah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Editor: Glendi Manengal
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Posisi korban (dengan pemeran pengganti) saat ditemukan tak berdaya oleh para saksi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kasus pembunuhan di Pondok Pesantren IT Madinah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Diketahui korbanya merupakan seorang ustaz.

Sementara itu pelakunya adalah santri.

Baca juga: Oknum Guru Bikin Malu PNS, Buat Laporan Palsu Kehilangan Uang 150 Juta, Ternyata Bohong

Baca juga: Dokter Selingkuhi Istri Orang hingga Kecanduan Berhubungan, Berakhir Tewas Ditembak di Kepala

Baca juga: Pantas Veronica Tan Tak Miskin Pasca Diceraikan Ahok, Ternyata Dapat Harta Segini

Ilustrasi
Ilustrasi (Istimewa)

Suara gebukan disertai teriakan keras membuat beberapa warga yang tinggal di samping Pondok Pesantren IT Madinah (Kampus Putra) di Jalan Assadah, Gang 4, RT 18 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur mengakhiri dzikir dan berlari keluar rumah.

Samsudin, salah seorang warga setempat menjelaskan, kala itu dirinya baru selesai menjalankan sholat subuh.

Ketika sedang berdzikir, telinganya langsung menangkap suara seperti orang sedang menggebuki ular besar.

Namun karena suara tersebut cukup lama, dirinya pun menghentikan dzikir dan keluar memeriksa.

Alangkah terkejutnya Ia, sebab terlihat dua orang yang diperkirakan masih remaja tengah memukuli seorang pria menggunakan balok kayu.

"Saya keluar mereka (para pelaku) langsung lari ke atas (arah bukit).

Korban ini sudah bersimbah darah," bebernya.

Begitupun Bilqis (29), penghuni rumah tepat di depan lokasi kejadian menerangkan, ketika sedang berdzikir.

Dirinya mendengar suara gebukan keras disertai teriakan kesakitan suara laki-laki.

Bertepatan dengan dirinya membuka pintu, ia bersama Samsudin (saksi sebelumnya) mendapati tubuh guru Pondok Pesantren tersebut sudah terkulai lemah.

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Shutterstock)

"Banyak banget darahnya, sepertinya kepalanya bocor," terang ibu satu anak ini.

Saat itu korban masih mengenakan baju koko dan sarung dan sepertinya juga baru selesai menunaikan ibadah sholat subuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved