Sosok Willem Wandik, Bupati Puncak Siap Sediakan Lapangan Perang Antara KKB Papua vs TNI-Polri
Willem Wandik berani menyindir nyali para anggota KKB Papua yang marak melakukan aksi teror di wilayahnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Kesal dengan perbuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Bupati Puncak Willem Wandik bersedia siapkan arena tempur.
Ia kecewa dengan ulah KKB yang banyak merugikan masyarakat.
Apalagi mereka sampai merusak banyak fasilitas yang dibangun untuk masyarakat.
Baca juga: Potret Pasukan Kelly Kwalik Cabik dan Potong Bendera Merah Putih, KKB di Papua Hina NKRI
Berikut sepak terjang Willem Wandik, Bupati Puncak yang geram dengan ulah KKB di Papua dan siap sediakan lapangan perang untuk mereka melawan TNI.
Diketahui, Willem Wandik berani menyindir nyali para anggota KKB Papua yang marak melakukan aksi teror di wilayahnya.
Ia mengaku siap menyediakan lapangan perang antara KKB Papua vs TNI-Polri, jika para KKB benar-benar berani dan punya nyali.
Bukan sekali ini Willem Wandik memberikan pernyataan yang dianggap berani menyindir KKB Papua.
Baca juga: Dua Pesan Maruf Amin Untuk Jendral Andika Perkasa, Khusus Penanganan KKB di Papua
Sebelumnya, Wandik pernah beberapa kali memberikan pernyataan yang menunjukkan kegeramannya atas aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Berikut ulasannya yang dirangkuma SURYA.co.id.
1. Ungkap Kerugian Saat KKB Papua Bakar sekolah
Willem Wandik pernah membeberkan situasi terkini Kabupaten Puncak setelah aksi KKB Papua membakar sekolah pada awal Mei 2021 lalu.
Menurut Wandik, aktivitas kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Puncak hingga saat ini belum normal.
Baca juga: KKB di Papua Ngamuk Lagi Hingga Bakar Rumah Adat, Ternyata Tak Suka Tindakan Warga Jenggernok
Aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membuat tenaga kesehatan dan tenaga pendidik takut.
“Bangunan sekolah dibakar, puskesma di rusak, bagaimana mau jalan.
Semua tenaga pengajar dan kesehatan takut,” ungkap Willem Wandik dalam rilis yang diterima, Jumat (16/7/2021) malam, dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Layanan Kesehatan dan Pendidikan di Puncak Lumpuh Pascaaksi KKB'