Kawasan Wisata Batuangus 369 Segera Hadir di Bitung, Usung Budaya dan UMKM Lokal

“Ini berbicara tentang reruntuhan. Seperti halnya cerita masyarakat bahwa Batu Angus ini adalah reruntuhan dari gunung," katanya

Lanjut dia, ketika ada pertanyaan kenapa harus Colloseum? Alasannya. dulunya Colloseum itu dibuat untuk tempat berkumpul.

"Nah, nantinya kita akan buatkan tempat untuk menikmati hiburan yang diisi dengan pertunjukan kebudayaan, kesenian dan lain-lain yang nantinya akan rutin diadakan,” jelasnya.

Pengunjung juga akan disuguhi  penginapan yang berkonsep rumah panggung. Ini melihat budaya yang ada di Tanah Minahasa.

Nantinya akan didirikan puluhan villa dengan model yang bermacam-macam model.

"Kenapa kita mengambil konsep rumah panggung karena ini juga melihat kontur tanah yang ada agar tidak merusak alam," jelasnya lagi.

Seperti slogannya: Torang Minahasa, Then and Now, Batuangus 369 nantinya akan melibatkan dan memberikan tempat untuk setiap penduduk bahkan warga lokal yang mau sama terlibat bahkan menjadi pelaku usaha dengan adanya tenant-tenant yang disiapkan.

“Budaya Torang Minahasa ini tetap harus digaungkan, bahkan dalam masa pembangunan pun kami sudah melibatkan warga sekitar untuk ikut andil," jelasnya.

Yanto mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan kawasa Batuangus 369 selesai dalam 12-24 bulan. (ndo)

• Terkait Kecelakaan yang Melibatkan Kendaraan Bertonase Besar, Pengamat Transportasi: Harus Ada Perda

• Potret Rachel Vennya dan Niko Al Hakim, Kompak Rawat Anak di RS, Jadi Sorotan

• 2,4 Juta Orang Harus Divaksin Ulang Dosis Pertama, Ini Penjelasan Kementerian Kesehatan