Profil Tokoh Daerah
Sosok Wenadi Apande, Dulu Wartawan Kini ASN di Boltim
Keinginan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) muncul setelah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dimekarkan.
Penulis: Rustaman Paputungan | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN ), Wenadi Apande berprofesi wartawan.
Dia menjadi wartawan Biro Bolaang Mongondow ( Bolmong ) awal tahun 2008.
Keinginan menjadi seorang ASN muncul setelah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur atau Boltim dimekarkan.
Saat penerimaan CPNS tahun pertama pemerintahan Boltim, oleh orangtua dan keluarganya, Wenadi Apande diminta ikut seleksi.
Diperhadapkan dengan permintaan keluarganya itu, maka dia pun mencoba menunaikan keinginan tersebut.
"Alhamdulillah akhirnya lulus," cerita Wenadi kepada tribunmanado.co.id, Kamis (17/2/2022)
Dia bercerita tentang pengalamannya saat menjadi wartawan.
Kadang ketika sudah mengirim berita ke redaksi, ternyata masih diminta lagi melengkapi karena masih ada data yang diperlukan.
"Maka kita wajib lagi mendapatkan data sebagaimana penugasan dari kantor redaksi," kenangnya.
Masalahnya kadang penugasan itu datang saat sudah larut malam.
Mau tak mau, ia pun bergegas melaksanakan. Sebab berita itu akan tayang headline.
"Sementara kadangkala narasumber yang bisa memberi data atau informasi tambahan yang dibutuhkan itu sulit dihubungi atapun dijumpai karena sudah larut malam," tuturnya.
Tapi menurutnya seorang wartawan itu sudah dibekali dengan teknik agar narasumber tetap bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Saya kira lebih banyak sukanya ketimbang dukanya menjadi wartawan. Pengetahuan kita juga makin luas dari tugas-tugas peliputan," katanya.
Dia juga menambahkan kalau waktu menjadi wartawan tugas yang dikerjakan serasa selesai, begitu berita telah terkirim ke redaksi.
JSedangkan kerja sebagai ASN, itu sudah tersistem dan harus memenuhi jam kerja sesuai ketentuan yakni minimal harus memenuhi 37.5 jam per pekan.
Apa yang dikerjakan sudah direncanakan tahun sebelumnya.
Bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) selain rencana kerja yang telah ditetapkan, juga dituntut selalu melakukan inovasi dengan hal-hal baru.
"Selama apa yang dikerjakan tidak bertentangan dengan regulasi yang mengatur," jelasnya.
Dukanya menjadi seorang ASN, ketika harus merampungkan pekerjaan setiap hari yang menumpuk di mana jika belum selesai maka wajib menyelesaikan di rumah.
Karena keesokan harinya pasti akan ada tugas baru lagi.
Sedangkan sukanya, walaupun pekerjaan yang begitu banyak sekalipun, bisa kita bagi habis dengan teman-teman atau kita keroyokan agar cepat selesai.
Dia berharap, sebagai seorang ASN di Kabupaten Boltim ke depan bisa melihat Boltim sejajar dan bahkan melebihi daerah yang duluan terbentuk. Tentu saja terkait pembangunan dan kualitas layanan publik.
"Maka sudah menjadi keharusan bagi elemen masyarakat bisa bergandengan tangan dengan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita pemekaran," harapnya.
Data diri:
Nama lengkap: Wenadi Apande,SP
Lahir: Kotabunan, 9 Oktober 1978
Jabatan sekarang: Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Pemkab Boltim
Istri: Meyti Sipasi, Amd.Keb
Anak: Arfaiz Pratama Apande, Inara Azalia Apande
Zodiac: Libra
Pendidikan
- MA Alkhairat Manado (1997)
- S1 Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (2005)
Riwayat Pekerjaan
- Wartawan Harian Media Sulut
- Redaktur Harian Media Totabuan
Riwayat Jabatan:
- Kasubag Umum & Kepegawaian Dinas Pertanian (2011)
- Kasubag Informasi & Pemberitaan Bagian Humas SETDA (2012-2014)
- Kasubid Tugas & IJI.Belajar BKDD (2014-2015)
- Kabid Diklat BKDD (2015-2019)
- Kabag Umum & Keuangan Sekretariat DPRD (2019-2021)
- Kabid Komunikasi & Informasi Publik Dinas Kominfo (2022- Sekarang)
• Pemkab Boltim Gelar Apel Korpri
• Wanita Hamil Diusir Dari Rumah Oleh Suami Tengah Malam, Harta dan Usahanya Direbut, Nasibnya Kini
• Direktur LBH Pers Manado: Kebanyakan Kasus Menimpa Jurnalis di Sulut Terkait UU ITE