Sejarah Indonesia
Sebelum Ahok, Henk Ngantung Lebih Dulu Jadi Gubernur DKI dari Etnis Tionghoa, Menderita Dicap PKI
Henk Ngantung menjabat Orang Nomor Satu DKI Jakarta hanya seumur jagung. Gubernur DKI Jakarta dari etnis Tionghoa jauh sebelum Ahok menjabat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jauh sebelum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta, pejabat Gubernur DKI Jakarta dari etnis Tionghoa ternyata sudah pernah menjabat.
Ialah Henk Ngantung, pelukis ternama Indonesia.
Henk Ngantung menjabat Orang Nomor Satu DKI Jakarta hanya seumur jagung.
Masa kepemimpinan Henk Ngantung di Ibu Kota hanya singkat.
Sejarah mencatat, ada tiga nama yang masa jabatannya tak sampai 1 tahun, yaitu Daan Jahja (Desember 1949-Februari 1950), Henk Ngantung (Agustus 1964-Juli 1965), dan Soemarno Sosroatmodjo (Juli 1965-April 1966).
Dari tiga nama itu, Henk Ngantung boleh jadi yang paling “apes”.
(Henk Ngantung (tengah), Gubernur DKI pertama dari Etnis Tionghoa. Menderita Dicap PKI. (Wikipedia)
Daan Jahja menjabat sedemikian singkat sebagai Gubernur Militer Jakarta, hanya tiga bulan.
Ia ditunjuk Presiden Soekarno memegang kendali Ibu Kota setelah Indonesia secara resmi diakui kedaulatannya seusai Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
Kondisi politik nasional saat itu masih labil.
Sementara itu, Soemarno Sosroatmodjo sudah lebih dulu merasakan tampuk kepemimpinan DKI pada 1960-1964.
Empat tahun menjabat, ia digantikan Henk Ngantung, wakilnya selama 4 tahun itu.
Kepemimpinan periode kedua Soemarno yang berlangsung tak sampai 12 bulan juga sebatas menggantikan Henk Ngantung yang dicopot tiba-tiba dari posisinya pada Juli 1965.
Henk Ngantung tercatat sebagai orang etnis Tionghoa dan orang non-Muslim pertama yang menjadi gubernur Jakarta.