Siswi SMP 14 Tahun Ditiduri 7 Teman Siswa, Sering Keluar Tengah Malam dan Pulang Dini Hari
Kasus Siswi SMP di Jatiroto, Kabupaten Wonogiri yang berhubungan badan dengan 7 lelaki menuai sorotan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Kejadian menggemparkan terjadi di kabupaten Wonogisi, saat seorang siswi SMP digilir oleh tujuh orang siswa SMP.
Ternyata mereka saling mengenal lewat media sosial.
Kejadian tersebut sontak menjadi perhatian dari banyak pihak.
Baca juga: Akibat Mabuk Seorang Duda Tiduri Siswi SMP, Setelah Sadar Korban Ternyata Putrinya Sendiri
Ilustrasi Siswi SMP.(KOLASE ist/Youtube)
Kasus Siswi SMP di Jatiroto, Kabupaten Wonogiri yang berhubungan badan dengan 7 lelaki menuai sorotan.
Kali ini, Bupati Wonogiri Joko Sutopo berikan fakta baru.
Terungkap, Awalnya hanya ada satu anak yang berhubungan badan dengan perempuan X ini namun karena hanya diselesaikan dengan cara mediasi ternyata tidak ada efek jera hingga akhirnya malah ada anak-anak lain di bawah umur melakukan hal serupa.
Dia menyampaikan keprihatinan dengan kejadian di Jatiroto itu, sehingga mengundang Camat, Kades, Kadus dan tokoh masyarakat setempat untuk membicarakan kejadian itu.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Skandal Siswi SMP Ditiduri 7 Teman Seumuran Secara Bergiliran, Tak Ada Efek Jera
"Atas kondisi itu, semuanya sudah sepakat, ini nanti bakal diselesaikan di jalur hukum.
Nanti pengadilan yang memutuskan. Apakah akan menjalani rehabilitasi atau bagaimana," kata Joko Sutopo kepada wartawan.
"Apakah pelaku di bawah umur tidak bisa kena sanksi ? Nanti persidangan yang akan menentukan," imbuh Bupati.
Meskipun begitu, dia memastikan bahwa ada proses pendampingan bagi perempuan X dan tujuh anak lainnya karena masih di bawah umur.
Baca juga: Siswi SMP Sengaja Direkam Saat Berhubungan Badan, Video Berdurasi 53 Detik Kini Tersebar
"Dinas memberikan sosialisasi, apakah efektif ? Tidak begitu efektif," aku dia.
"Maka saat nanti mendengar ada tindakan seperti itu yang diproses hukum, maka saya yakin ada dampak yang cukup luar biasa dalam menimbulkan efek jera," terangnya.
Menggemparkan Publik
Skandal seks yang melibatkan sejumlah bocah di bawah umur menggemparkan Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.
Mirisnya, si X gadis 14 tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) digilir 7 teman lelakinya yang juga masih SMP dari sejumlah daerah.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sampai-sampai ada sidang besar-besaran yang menyeret si ABG tersebut dan 7 teman lelakinya bersama orangtuanya.
Bahkan saat sidang begitu mencekam karena semua pihak berada di dalam satu ruangan.
"Perilaku seks bebas ini terbongkar," ungkap Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Jatiroto, Miran mengawali pembicaraan dengan TribunSolo.com, Senin (7/2/2022).
Miran yang juga Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jatiroto itu mengatakan, terbongkarnya perilaku menyimpang para bocah itu dari kecurigaan Karang Taruna.
Pasalnya gadis X kedapatan sering pergi larut malam dan kembali pulang hingga dini hari.
"Pernah ditanya jawabnya main, karena curiga akhirnya dipantau," kata dia.
Hasil introgasi menurut Miran mencengangkan, karena si X mengakui pernah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan 7 teman laki-lakinya.
"Lima teman dari Jatiroto dan dua orang lainnya berasal dari Kecamatan Jatisrono, rata-rata masih 15 tahunan," jelasnya.
Melaporkan untuk Disidang
Miran mengatakan, temuan itu kemudian dilaporkan hingga tingkat kecamatan.
Seluruh anak bersama pihak terkait, seperti orangtua dan tokoh masyarakat dihadirkan untuk mengikuti mediasi.
"Kan tidak diketahui secara langsung, menceritakan yang sudah terjadi sebelumnya.
Anak-anaknya juga hadir. Setelah dikroscek mengaku semuanya," tuturnya.
Kejadian tersebut kemudian disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dibawa ke pihak kepolisian karena hubungan badan itu tidak dipergoki langsung.
Lebih lanjut dia menerangkan, berdasarkan pengakuan yang didapat, hubungan badan yang dilakukan antara X dan tujuh anak lain sudah berlangsung sejak lama.
"Hubungan badan di rumah anak lainnya, mereka kenalan lewat Medsos," terang dia.
"Tidak bersamaan, sudah lama dan berulang-ulang, terbongkar tal sampai digrebek," tegasnya.
Dia menambahkan, diketahui bahwa X tidak tinggal bersama orang tua, melainkan bersama nenek dan kakeknya di rumahnya.
"Kita nanti juga koordinasikan lintas kecamatan, termasuk ke sekolah juga. Sekolahnya mereka kan beda-beda," kata dia.
Disisi lain, Camat Jatiroto, Suparmo memastikan akan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap anak-anak tersebut.
"Kita pantau terus, jangan seperti itu," harap dia.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com