Kota Bitung PPKM Level III, Tokoh Agama Panjatkan Doa

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Kota Bitung menjadi satu diantara delapan Kabupaten Kota, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk kesekian kalinnya kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III.

Kota Bitung bersama Kabupaten Bolmong, Minahasa, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Minsel, Minut, Kota Manado dan kota Tomohon.

Hal tersebut berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendageri), nomor 11 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1.

Instruksi tersebut juga bica soal mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Covid-19 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

“Untuk Kota Bitung, turunan dari Inmendageri tersebut, tengah berproses.

Sudah ada di meja pak sekretaris daerah dan akan diteruskan ke pak walikota untuk diterbitkan surat edaran Walikota Bitung, terkait PPKm level III berlaku sejak tanggal 15-28 Februari 2022,” kata Fivy Kadeke Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung, Selasa (15/2/2022) malam.

Di tengah pemberlakukan kembali PPKM level III, para pemeluk agama di Kota Bitung yang bernaung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Bitung upaya dan cara untuk mengantisipasi penyebaran, peredaran virus corona dan pencegahan.

FKUB kota Bitung bersama pengurus Klenteng Seng Bo Kiong melaksanakan doa bersama dan berantai, oleh enam tokoh agama di Kota Bitung.

Doa bersama ini berlangsung dalam pelaksanaan Goan Siau atau Cap Go Meh di Klenteng Seng Bo Kiong Bitung, Selasa (15/2/2022).

“Kami tokoh agama di Bitung berdoa bersama, memohon pemutusan mata rantai pandemi global virus corona,” kata Rolly Ciwulusan Rohaniawan Klenteng Seng Bo Kiong dan Pandita umat Budha, Selasa (15/2/2022).

Dalam doa bersama itu, seluruh tokoh agama di Kota Bitung berharap Tuhan akan mendengar rintihan doa-doa itu, sehingga pandemi yang sudah dua tahun lebih berlangsung akan diangkat dengan kuasa Tuhan.

Dengan mujizat dari Tuhan akan berwujud kepada seluruh masyarakat, dan melancarkan upaya-upaya pencegahan dan memutus mata rantai yang dilakukan pemerintah TNI Polri dan semua unsur terkait lainnya.

Doa bersama tersebut, sangat di syukuri karena bisa dilangsung pada momen spesial yaitu upacara Goan Siau atau Cap Go Meh.

“Kiranya doa kami ini, akan berputar dan berkumandang disinggah sana langit sehingg wujud nyata akan berubah,” tambahnya.

Selain memanjatkan doa agar pandemi covid 19, segera lalu dan berakhir pada kesempatan itu juga turut di doakan air yang di pakai untuk penyemprotan disinfektan ke beberapa fasilitas perkantoran pemerintah, TNI, Polri dan wilayah-wilayah yang zona merah di Kota Bitung.

Mendoakan air untuk penyemprotan disinfektan di Kota Bitung, kata ko Awa sapaan akrab Rolly Ciwulusan adalah insiatif dari sosok Denny Sondakh selaku pemegang Yo Chi di Klenteng Seng bo kiong Bitung.

Lewat pemikiran dan ide briliannya memikirkan, bagaimana cara untuk menghalau pandemi covid 19 di Kota Bitung.

Semua harus bersatu padu, seperti dilingkup keagamaan demi menghalang pandemi Covid 19.

Terpisah Pdt Raymond Manopo Ketua FKUB Kota Bitung, menambahkan media air yang disiapkan dan telah di doakan oleh tokoh Agama sesuai dengan keyakinan kepada Tuhan.

"Apa yang kami minta, itu berkenan dijawab oleh Tuhan yang kami sembah. Sesuai dengan kepercayaan masing-masing," tambah Pdt Raymond Manopo. (crz)

• Besok, Warga Ukraina Kibarkan Bendera dan Nyanyikan Lagu Kebangsaan, Menlu AS Beri Tanggapan

• Kota Bitung Bakal Masuk KaTa Kreatif Indonesia