Virus Corona
Tanda Covid-19 Omicron yang Mudah Diketahui, Waspada Orang Disekitar Anda
Kemenkes mengimbau masyarakat jika positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau ringan saturasi yang masih di atas 95 persen untum bisa dirawat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru kembali disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, dari 27 ribu pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit, sebagian besar merupakan pasien tanpa gejala atau OTG dan gejala ringan.
"Memang 27 ribu juga ini lebih dari sekitar 15 ribu itu sebenarnya OTG atau bergejala ringan," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Senin (14/2/2022).
Mantan dirut Bank Mandiri ini terus mengimbau masyarakat jika positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau ringan saturasi yang masih di atas 95 persen untum bisa dirawat.
"Di rumah lebih enak, dari pada rumah sakit nanti malah bisa tertular keluarganya, RS juga susah melayani," imbuhnya.
Meski bergejala seperti saturasi di bawah 95 persen, ada batuk dan demam sedikit, tetap bisa dirawat di rumah.
"Kita sudah melakukan layanan telemedicine lebih ke 350 ribu orang dan seratus ribu sudah menerima obatnya
"Dan rencananya selain di Jawa-Bali mulai minggu ini kita akan melakukan juga telemedisin ke luar Jawa Bali," kata dia.
Siapkan 120 ribu tempat tidur isolasi
Dalam skala nasional, tempat tidur isolasi yang disiapkan pemerintah sebanyak 120 ribu.
Sementara yang sudah terpakai adalah 27 ribu.
"Masih ada sekitar 90.000 yang sudah terisi yang masih bisa kita gunakan," imbuhnya.
Sementara total kapasitas tempat tidur rumah sakit seluruh Indonesia 400 ribu.
"Waktu puncak Delta sempat terpakai 100 ribu, sekarang 27 ribu," kata dia.
Gejala Covid 19 Omicron Ringan Hingga Kritis, Simak Penjelasan Lengkapnya
Inilah gejala atau tanda-tanda tubuh seseorang tertular covid 19 omicron.
Mulai dari gejala ringan, sedang, berat hingga kritis. Ada juga yang tanpa gejala.
Simak info tentang gejala virus corona omicron ini dan tetap waspada, tetap terapkan protokol kesehatan.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri dan gejala virus corona omicron sudah menyerang tubuh.
Dilansir kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
“Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1).
Ciri-ciri Omicron
Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah.
Virus COVID-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta.
Namun, tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Gejala Omicron
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat 5 derajat gejala COVID-19, antara lain:
1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala Ringan
Pada gejala ringan ditandai dengan pasien tanpa gejala atau tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.
Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
3. Gejala Sedang
Gejala sedang ditandai dengan keadaan klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .
4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.
5. Kritis
Dalam keadaan kritis, pasien memiliki gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan Dalam penanganan varian Omicron.
Rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.
Imbauan Isolasi Mandiri
Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir.
Apabila terdapat gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.
Bagi pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
“Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” ucap dr.Nadia di lansir laman kemkes.go.id, Jumat (4/2/2022).
dr.Nadia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Masyarakat diimbau tetap waspada jangan sampai lengah.
Strategi Pemerintah
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Sementara untuk varian Omicron, yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."
Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Gejala Batuk dan Demam, Menkes Imbau Pasien Covid-19 Isoman di Rumah