Ritual di Pantai Payangan
Sosok Bripda Febriyan Duwi P, Anggota Polisi Korban Tragedi Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
Seorang anggota polisi, Bripda Febriyan Duwi Purnomo, menjadi korban dalam peristiwa tragedi ritual maut di Pantai Payangan, Jember.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bripda Febriyan Duwi Purnomo menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa tragedi ritual di Pantai Payangan, Jember.
Tragedi yang menewaskan belasan orang tersebut terjadi pada Minggu (13/2/2022) dini hari.
Bripda Febriyan Duwi Purnomo diketahui adalah seorang anggota polisi asal Bondowoso, Jawa Timur.
Meninggalnya Bripda Febriyan berawal dari keterangan Kapolres Jember, AKBP Heri Purnomo.
Disebutkan Kapolres, korban yang terseret ombak ini berjumlah 24 orang.

Dari ke-24 orang tersebut, ada 10 orang yang meninggal dunia (update kini ada 11 orang tewas).
"Ada 23, 24 satunya driver. Korban satu hilang, 10 orang meninggal dunia, untuk sisanya kami bisa selamatkan," Kapolres Jember AKBP Heri Purnomo, dikutip TribunnewsBogor.cm dari Youtube MetroTV News, Minggu (13/2/2022).
Peristiwa tersebut berawal saat 24 orang berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi untuk menggelar ritual di area Pantai Payangan dan Watu Ulo.
Warga yang ikut ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember, dan tergabung dalam padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara.
Menggunakan mobil Elf dengan nopol DK 7526 VF, para trombongan ini tiba di kawasan pantai pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB.
Rombongan kemudian mempersiapkan diri untuk melakukan ritual bersama di pinggir pantai.
Namun nahasnya, belum selesai ritual itu dilakukan, ombak keburu menghantam mereka.
Ritual tersebut berubah menjadi ritual maut.

Menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.
Imbauan tak diindahkan, lewat tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB, 24 orang yang mengikuti ritual tersebut dihantam ombak.