Kasus Pelecehan
Santriwati Mengeluh Sakit Malah Dicabuli Pimpinan Pondok Pesantren, Jadi Nafsu saat Menolong
Kali ini kasus pelecehan di Ponpes ini berada di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pelecehan di pondok pesantren kembali terjadi.
Kali ini kasus pelecehan di Ponpes ini berada di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bahkan pelakunya adalah pimpinan ponpes.
Baca juga: Pantas Wijin Pilih Tamara Dai Gantikan Gisel, Ternyata Punya Kepandaian Khusus
Baca juga: Peringatan Dini Besok Senin 14 Februari 2022, Info BMKG 25 Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem
Baca juga: Potret Artis Cantik yang Luluhkan Hati Seorang Pengusaha Tajir, Dian Sastro Seolah Tak Pernah Menua
Foto : ilustrasi Santriwati. (Getty Images)
Seorang santriwati di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban rudapaksa.
Ironisnya, pelaku adalah pimpinan pondok pesantren (ponpes).
Tindakan asusila itu berawal saat korban mengeluh sakit di bagian kakinya.
Pelaku kemudian mengupayakan pertolongan dengan memijat korban.
Di saat itulah, pelaku tak bisa menahan nafsu hingga menodai korban.
WA (37) oknum guru ngaji di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang rudapaksa santriwati ternyata pimpinan pesantren yang dia kelola.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah melalui Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan Santosa membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, WA rudapaksa santriwati di ponpes yang ia pimpin. Aksi bejat WA itu dilakukan terhadap santriwati yang masih di bawah umur.
"Kejadian tersebut terjadi di asrama putri sebuah pesantren pada tahun 2019 sampai September 2020," kata AKP I Putu Hermawan dalam keterangan yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu (12/2/2022).
Menurut AKP I Putu Hermawan, kejadian bermula saat korban seorang santriwati masuk pesantren pada tahun 2019 mengeluh sakit di bagian kaki, sampai akhirnya pelaku mengupayakan pertolongan dengan cara memijatnya.