Temuan Mahasiswi
Netralkan Bau Sampah, Cairan yang Ditemukan Mahasiswi UGM Ini Kini Mendapat Penghargaan
Diketahui seorang mahasiswi berjasil ciptakan sebuah cairan yang bisa netralkan bau sampah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang anak bangsa mendapatkan penghargaan dari kepala daerah.
Diketahui seorang mahasiswi berjasil ciptakan sebuah cairan yang bisa netralkan bau sampah.
Karena temuannya mahasiswi yang bernama Rania Nura Andindhita dari Universitas Gajah Mada mendapat penghargaan.
Baca juga: Pihak Doddy Sudrajat Sebut Administrasi Pemindahan Makam Vanessa Angel Beres, Tinggal Tentukan Waktu
Baca juga: Kelompok Wanita dengan Nama GISEL Dukung Erick Thohir Maju Jadi Capres 2024
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan, Meditasi Buyar hingga Dihantam Ombak Besar
Rania Nura Andindhita, mahasiswi Fakultas Biologi UGM (Universitas Gajah Mada) berhasil menemukan eco lindi cairan penetral bau sampah.
Gadis 20 tahun asal Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo itu bahkan telah mendapat penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.
Menurut Rania, air eco lindi yang ditemukannya berasal dari endapan tumpukan sampah yang mempunyai sifat mendukung keragaman mikroba.
"Setelah air lindi ini dicampur dengan molase atau sisa air tebu, katalis penghasil enzim serta asam sulfat, bisa menghilangkan bau dan mampu melepaskan amoniak dan metana yang ada di tumpukan sampah," kata Rania, Minggu (12/2/2022).
Pembuatan Eco Lindi, lanjut Rania, terbilang cepat dan ekonomis. Satu galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu liter eco lindi. Sedangkan satu kali pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali 10 ribu liter.
Untuk proses penggunaanya, Rania mengatakan cukup cairan disemprotkan ke tumpukan sampah. Adapun reaksinya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
"Untuk pengembangannya, nantinya eco lindi tidak hanya bisa menetralkan bau sampah saja. Namun bisa juga difungsikan sebagai pupuk atau penyubur tanaman," imbuhnya.
Diakuinya bahwa temuannya ini berawal dari hasil diskusi dengan sang ayah, Bahrul Amig yang kebetulan menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo.
Bahrul Amig sendiri menyebut, temuan ini sebagai temuan yang penting untuk dunia lingkungan. Khususnya sampah yang mengeluarkan bau tak sedap seperti di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Bau di TPA dan tempat pengolahan sampah, saat ini telah bisa diatasi dengan eco lindi ini. Dengan disemprot eco lindi, bau sampah yang datang di TPA bisa netral," kata Amiq.
Menurutnya, Eco Lindi telah diuji coba untuk mengatasi problem bau di sekitar peternakan. Hasilnya, eco lindi ini dinyatakan aman untuk ternak. Tak hanya itu, pihaknya eco lindi juga telah mencoba di lingkungan pasar.
"Selain itu kami sudah uji cobakan di lingkungan pasar karena mikrobaya sangat reaktif. Temuan Eco Lindi ini bisa diaplikasikan di semua aktivitas limbah yang menghasilkan bau," ujarnya.(ufi)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/rania-nura-andindhita-mahasiswi-fakultas-biologi-ugm.jpg)