Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Sosok Sebby Sambom, Jubir OPM KKB Papua yang Baru Ancam Bupati dan Gubernur, Ternyata Mantan Napi

Mengenal sosok Sebby Sambom, Jubir OPM KKB Papua yang baru-baru ini ancam Bupati Paniai dan Gubernur Papua. Pernah jadi Napi.

Editor: Frandi Piring
Facebook
Sosok Sebby Sambom, Jubir OPM KKB Papua yang Baru Ancam Bupati dan Gubernur, Ternyata Mantan Napi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), yang baru-baru ini melancarkan ancaman terhadap NKRI, khusunya di wilayah Papua.

Sebby Sambom melancarkan ancaman tersebut pada Jumat (11/2/2022), terkait penolakan pemekaran provinsi di Papua.

"Ini jadi perhatian khusus markas TPNPB-OPM, Papua tak butuh pemekaran ala Jakarta," jelas Sebby melalui keterangan resminya.

Pihaknya menginginkan agar ada dialog dengan dimediasi dengan PBB dan tegas menolak pemekaran.

Menurut Sebby Sambom hal itu merupakan niat jahat dari Pemerintah Indonesia terhadap Papua.

(Sebby Sambom, Jubir OPM KKB Papua yang Baru Ancam Bupati dan Gubernur, Ternyata Mantan Napi./Dok. TPNPB OPM)

Sebelumnya, Pemerintah Pusat mempertimbangkan untuk melakukan pemekaran provinsi di Papua.

Menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pemekaran tersebut akan diatur dalam Rancangan Undang Undang yang akan mulai dibahas tahun 2022.

Siapa sebenarnya Sebby Sambon?

1. Dipenjara 2 tahun

Sebby Sambon lahir pada tanggal 3 Januari 1975.

Dia pernah ditahan pada tanggal 16 Agustus 2008 sehubungan dengan perencanaan atau pidato dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat.

Dikutip dari www.papuansbehindbars.org, pada tanggal 16 Oktober 2008, Sambom ikut ambil bagian dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London.

Setelah demonstrasi berlangsung, ketua umum komite perencanaan acara tersebut, Buchtar Tabuni, ditangkap.

Sambom lalu meminta pembebasan Tabuni pada konferensi pers yang diadakan di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Jayapura hingga berujung penahanannya.

Dia didakwa atas tuduhan makar (Pasal 106 KUHP), konspirasi (Pasal 110 KUHP), dan menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan (Pasal 160 KUHP).

Sambom akhirnya dikenakan hukuman dua tahun penjara atas tuduhan penghasutan (Pasal 160 KUHP).

Sambom dibebaskan secara bersyarat pada tanggal 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.

2. Akui Bertanggungjawab atas penembakan dosen UGM

Sebelumnya, sebagai Jubir OPM, Sebby Sambon mengklaim bertanggung jawab atas penembakan atas Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Bambang Purwoko dan Sertu Faisal Akbar di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (9/10/2020).

Penembakan itu terjadi setelah Bambang Purwoko dan Sertu Faisak Akbar dan rombongan TGPF dalam perjalanan ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya usai melakukan olah TKP penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang Purwoko termasuk anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang tertembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Sementara Sertu Faisal yang merupakan anggota Satgas Apter Hitadipa, dan terluka tembak di bagian pinggang.

"TPNPB bertanggung jawab, itu keputusan kami dan tuntutan bahwa kami menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam Mahfud MD," kata Sebby melalui pesan elektroniknya.

Sebby mengatakan jika ingin mencari fakta, harus dari tim independen.

"Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja," tegas Sebby.

Kodap VIII Intan Jaga dibawah Komando wakil Panglima Sabinus Waker, dan semua komandan-komandan Batalion.

"Semua kerja sama untuk lakukan perang revolusi tahapan," ujarnya.

3. Klaim serang pos polisi

Sebby Sambon juga mengklain terlibat dalam penyerangan Pos Polisi di Paniai.

Menurutnya, penyerangan Pos Polisi disertai perampasan senjata di Paniai dipimpin Anton Tabuni.

“Anton Tabuni adalah pasukan muda yang memimpin penyerangan pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua pada hari Jumat 15 Mei lalu,” ujar Sebby melalui pesan elektroniknya Senin (18/05/2020) dari Papua Nugini.

Lanjut Sebby, Anton Tabuni sebagai pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer OPM, menyerang pos dan merampas senjata, karena sebelumnya pasukan TNI dan Polri juga melakukan hal yang sama di Tembagapura.

“Sesuai laporan Anton Tabuni dari lapangan, ia dan pasukannya merampas senjata karen militer Indonesia juga merampas senjata TPNPB di Tembagapura, maka kami serang dan ambil kembali,” kata Sebby.

Menurut Sebby, Anton Tabuni dan pasukannya, pasca-menyerang dan merampas senjata kembali bergerak menuju Tembagapura.

“Anton Tabuni dan pasukannya sudah kembali ke Tembagapura, jadi militer Indonesia kalau mau kejar datang ke Tembagapura. Kita perang di Tembagapura, jangan siksa masyarat di Distrik Bogobaida Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan komando operasi nasional TPNPB Lekagak Telenggen siap perang di Tembagapura,” kata Sebby.

Sementara dari laporan Legekak Telenggen, sambung Sebby, penyerangan dan perampasan senjata di pos Polisi Paniai adalah perintahnya.

“Lekagak Telenggen yang utus Anton Tabuni untuk menyerang pos polisi dan merampas senjata di Paniai.
Dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI dan Polri maupun media nasional Indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB,” kata Sebby.

”Tujuan kami berjuang ingin pisah dari Indonesia, mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kita kriminal dan lain-lain,”ucapnya.

Kini ancam Bupati Paniai

Sebeumnya, KKB Papua juga melontarkan ancaman kepada Bupati Paniai.

Sebby Sembom meyebutkan, anggotanya tak akan segan-segan menyerang wilayah tersebut jika peringatan diabaikan.

"Kami peringatkan Bupati Paniai untuk tolak pembangunan di Indonesia," kata Sebby Sambom.

"Orang Papua tidak perlu pembangunan dari Indonesia, mereka hanya minta hak untuk menentukan nasib sendiri secara mandiri," tambahnya.

(Sebby Sambom, Jubir OPM KKB Papua yang Baru Ancam Bupati dan Gubernur, Ternyata Mantan Napi./Facebook)

Tak hanya mengancam Bupati Paniai, KKB Papua juga memperingatkan soal kontak tembak yang mungkin kembali terjadi.

Mereka lagi-lagi meminta pemerintah Indonesia untuk menarik pasukan militer dari Papua.

Sebby menyebut, pihak tak akan segan-segan ancam senjata untuk melawan TNI-Polri.

"Kami siap melawan TNI-Polri yang datang di wilayah Kabupaten Paniai," kata Sebby Sambom.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved