Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Informasi Kesehatan

Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Gejala Paling Sering Dikeluhkan Jika Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Selain penularannya yang cepat, gejala yang muncul akibat infeksi varian ini sangat berbeda dengan varian-varian Corona sebelumnya.

Istimewa via TribunBali.com
Ilustrasi flu. Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Gejala Paling Sering Dikeluhkan Jika Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kemunculan varian Omicron di dunia kembali memicu kekhawatiran masyarakat di seluruh dunia.

Selain penularannya yang cepat, gejala yang muncul akibat infeksi varian ini sangat berbeda dengan varian-varian Corona sebelumnya.

Lantas, apa gejala yang paling sering dikeluhkan akibat Covid-19 Varian Omicron?

Baca juga: Sebaran 55.209 Kasus Virus Corona Sabtu 12 Februari 2022: Jabar Tertinggi, Sulut 428 Kasus Baru

Mewaspadai agar tak tertular Covid-19 amat penting bagi kita di masa pandemi.

Apalagi para peneliti menyebutkan bahwa gejala varian Omicron mirip dengan flu biasa.

Semenjak Covid-19 varian Omicron semakin melonjak di berbagai negara di seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memasukkan varian B.1.1.529 ini dalam kategori variant of concern (VoC).

Karena mirip dengan flu biasa, para peneliti menyerukan pentingnya testing untuk dilakukan.

Dilansir dari Independent, Kamis (3/2/2022) aplikasi pelacak Covid-19 di Inggris, ZOE Covid, merilis data gejala Covid-19 yang banyak dikeluhkan.

Peneliti dari aplikasi  ZOE Covid, Profesor Tim Spector, mengatakan bahwa ada sekitar 4,7 juta pengguna aplikasi yang memasukkan gejala apa saja yang dialami.

Beberapa gejala klasik Covid-19 seperti demam, batuk, hingga anosmia atau hilangnya kemampuan mencium, juga disebutkan para pengguna.

Data tersebut diperkuat dengan pernyataan kepala eksekutif di Royal Society for Public Health, Christina Marriott mengenai gejala Omicron yang dialami pasien Covid-19 yang sudah divaksin.

“Bukti yang ada menunjukkan bahwa orang yang telah menerima dua dosis vaksin biasanya menunjukkan gejala (Omicron) yang tidak terlalu parah, seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan kemampuan mencium," ujar Christina.

Sementara ini, informasi terbaru yang tercatat di aplikasi ZOE Covid mengungkapkan lima ciri-ciri gejala Omicron teratas yang banyak dikeluhkan pasien, di antaranya sakit kepala, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan batuk.

1. Bersin-bersin

Ciri-ciri gejala Omicron yang ditemukan oleh tim peneliti selanjutnya adalah bersin-bersin.

Gejala ini, kata mereka, bahkan terjadi pada orang yang sudah divaksinasi Covid-19.

Di sisi lain, tim menjelaskan bersin tidak selalu mengindikasikan infeksi varian Omicron tetapi bisa menandakan alergi maupun pilek biasa.

"Meskipun banyak orang dengan Covid mungkin (bergejala) bersin-bersin, itu bukan gejala yang pasti karena bersin sangat umum," tulis para peneliti.

2. Sakit kepala

Gejala Omicron yang banyak dikeluhkan pasien adalah sakit kepala.

Sakit kepala diketahui merupakan salah satu gejala yang paling umum akibat infeksi Covid-19.

Riset tersebut juga menunjukkan sakit kepala akibat virus corona yang dirasakan pasien mulai dari:

  • Nyeri atau sakit kepala sedang hingga berat
  • Kepala terasa berdenyut, menekan, atau menusuk
  • Sakit kepala dapat terjadi di kedua sisi kepala
  • Sakit kepala berlangsung selama lebih dari tiga hari dan tidak mampu diobati dengan obat penghilang rasa sakit biasa

3. Sakit tenggorokan

Banyak pasien Omicron melaporkan bahwa mereka menderita sakit tenggorokan yang kerap dialami saat pilek maupun radang tenggorokan.

Studi ZOE Covid mencatat, gejala sakit tenggorokan akibat infeksi Covid-19 cenderung ringan dan berlangsung kurang dari lima hari.

Apabila sakit tenggorokan sangat menyakitkan, peneliti berkata mungkin menandakan kondisi kesehatan lainnya, untuk itu Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

Berdasarkan data yang terkumpul, hampir setengah dari pasien Covid-19 mengalami sakit tenggorokan yang banyak terjadi pada usia 18 sampai 65 tahun.

4. Pilek

Selama musim dingin di Inggris, pilek menjadi gejala Covid-19 kedua yang paling sering dilaporkan setelah sakit kepala.

Setidaknya hampir 60 persen orang yang positif Covid-19 dengan gejala anosmia juga mengeluhkan pilek.

Para peneliti menggarisbawahi saat tingkat infeksi rendah, kemungkinan besar pilek bukan disebabkan oleh virus corona, tetapi alergi.

5. Batuk

Batuk terus-menerus umumnya menandakan gejala Covid-19. akan tetapi, studi ini menunjukkan hanya sekitar empat dari 10 pasien yang merasakan batuk-batuk.

Adapun gejala batuk yang berkaitan dengan infeksi Covid-19 biasanya batuk kering, bukan batuk berdahak. Gejala ini juga bisa berlangsung sekitar empat atau lima hari bergantung pada derajat penyakit.

Apabila Anda mengalami batuk dan dibarengi dengan gejala Covid-19 lainnya, segera lakukan tes PCR maupun rapid test antigen.

Apabila Anda memiliki gejala infeksi pernapasan, Anda harus tetap di rumah untuk mencegah penularan dan melakukan tes, baik PCR atau rapid test.

"Mendiagnosis sendiri bisa menyebabkan kasus Covid melonjak lagi," ujar profesor bidang microbial evolutionary genomics di University of Birmingham, Alan McNally.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved