Manado
Siswa SMP Katolik Santa Monika Ingin Sekolah Tatap Muka Tapi Takut Kena Covid-19
SMP Katolik Santa Monika ini terletak di jalan A A Maramis Paniki Bawah, Mapanget, Kota Manado
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Anak-anak SMP Katolik Santa Monika masih takut dengan Covid-19, tapi ingin sekolah tatap muka.
SMP Katolik Santa Monika ini terletak di jalan A A Maramis Paniki Bawah, Mapanget, Manado, Sulut.
Dirga Samsy salah seorang siswa kelas 8 C di SMP Katolik Santa Monika mengaku hari ini mereka diliburkan.
"Sekarang hari Jumat (11/2/2022) kami diliburkan dan sekarang ada di sekolah karena piket," ujarnya ketika diwawancarai tribunmanado.co.id.
"Kami diliburkan karena kepala sekolah dan guru-guru sedang melakukan vaksin ketiga di luar sekolah," lanjutnya.
Dirga mengaku kalau mau disuruh pilih sekolah tatap muka atau daring, dia memilih sekolah tatap muka.
"Karena kalau sekolah tatap muka bisa bertemu langsung para guru dan teman-teman, belajar enak di kelas.
Tapi kalau daring ada kesulitannya yaitu, kalau jaringan jelek biasanya keluar sendiri di zoom saat daring," ungkapnya.
Dirga katakan dirinya dan hampir 10 persen teman-temannya di SMP sudah di vaksin kedua.
Namun, Dirga masih merasa takut dengan adanya Covid-19 ini apalagi omicron.
"Memang masih takut karena ada omicron, tapi kerinduan saya sekolah tatap muka," harapnya.
Masih takut kalau ada corona apalagi kalau ada omicron.
Ada juga salah satu siswa Juanito Lopa kelas 8 C rekan kelas Dirga.
Menurut Juanito, kerinduannya sama dengan Dirga.
"Saya juga ingin sekolah tatap muka, karena kalau melalui daring ada keaulitannya seperti disebutkan Dirga," katanya.
Ia juga mengaku takut dengan masih adanya virus ini, tapi yang terutama taat protokol kesehatan.
"Mudah-mudahan kami terhindar dari Covid-19 ini," harapnya lagi. (Fis)
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/juanito-lopa-dan-dirga-serta-tampak-depan-smp-katolik-santa-monica-dfh.jpg)