Berita Manado
PTM Terbatas Tak Halangi Siswa SMK N 2 Manado Laksanakan Praktik
Mervi mengatakan pihaknya tak melaksanakan PTM secara penuh di awal tahun 2022, namun langsung PTM secara terbatas.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Apalagi saat ini di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) PTM terbatas kembali dilaksanakan karena kasus Covid-19 yang terus meningkat beberapa waktu belakangan.
Pasalnya, metode pembelajaran SMK banyak menggunakan sistem praktek lapangan.
Meski begitu, penerapan SMK N 2 Manado sejauh ini tidak ada kendala.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK N 2 Manado Mervi Huwae ketika dihubungi Tribunmanado.co.id.
Mervi mengatakan pihaknya tak melaksanakan PTM secara penuh di awal tahun 2022, namun langsung PTM secara terbatas.
Hal tersebut karena siswa kelas XI saat ini tengah mengikuti praktik industri di luar sekolah.
"Jadi saat ini kelas X dan XII secara bergantian mengikuti PTM terbatas. Sisanya daring," ujar Mervi, Jumat (11/2/2022).
Untuk praktik di sekolah, para siswa akan dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tentunya juga memiliki tugas masing-masing.
Protokol kesehatan pun mampu diterapkan dengan baik karena penggunaan alat tidak secara bergantian.
Ketika pemberian teori, bagi siswa yang tidak memiliki gadget atau tidak ada sinyal di rumah, dipersilakan menggunakan fasilitas di sekolah.
"Ada juga siswa yang kami pinjamkan Ipad yang bisa dibawa pulang ke rumah. Para siswa juga boleh mengambil buku paket di sekolah untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru," terang Mervi.
Di sisi lain, SMK N 2 Manado juga tida memperkenankan siswa yang merasa sakit untuk belajar di sekolah.
"Bagi siswa yang merasa sakit atau bergejala akan dipulangkan dan kami minta segera berobat. Kami juga sudah memberitahu para orangtua murid untuk memeriksakan anaknya dulu," sambung Mervi.
Tak sama seperti siswa, meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, para guru tetap wajib datang ke sekolah.