Tribun Manado Travel
Air Terjun Batu Lapis Tambulinas, Tempat Persinggahan Sejak Tempo Dulu
ParaTravelers yang melintas di Jalan Manado-Tomohon mungkin sudah sering melihat spot Air Terjun Batu Lapis Tambulinas
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, Tomohon - Provinsi Sulut punya banyak spot wisata menarik. Tak heran daerah ini dijadikan Daerah Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
ParaTravelers yang melintas di Jalan Manado-Tomohon mungkin sudah sering melihat spot Air Terjun Batu Lapis Tambulinas
Lokasinya terletak Jembatan Tambulinas di Kelurahan Tinoor II, Kota Tomohon.
Lokasi itu unik diapit tebing curam, Air Yerjun Batu Lapis Tambulinas berada di tengah, dari tepi jalan Manado-Tomohon lokasi bisa terlihat jelas spot ini.
Belakangan, Air Terjun Batu Lapis Tambulinas ini mulai dilirik Pemerintah Kota Tomohon untuk dikembangkan menjadi spot destinasi wisata.

Pemerintah bahkan mengeluarkan dana Rp 2 miliar dan mulai membangun fasilitas untuk pengunjung bisa menikmati spot ini.
Memang Air Terjun ini hanya bisa dinikmati orang yang melintas bagian dari pemandangan unik Jalan Manado-Tomohon.
Namun Tambulinas sebenarnya sudah punya pamor sejak tempo dulu sebagai tempat persinggahan populer bagi orang yang melintas di Jalan Manado - Tomohon.
Praktisi Sejarah, Judie Turambi mengatakan, Tambulinas memilki kisah sejarah panjang.
Berasal dari bahasa Toutemboan, salah satu sub etnis Minahada, terbagi atas dua kata Tambu dan Linas
Tambu artinya telaga, sementara Linas berasal dari kata Lenas, artinya Telaga Suci.
Konon sesuai cerita Legenda, Tambulimas ini merupakan tempat mandi leluhur Minahasa yang tinggal di Tinoor
Sebenarnya Tambulinas ini merupakan telaga, lokasinya ada di pemukiman Tinoor
"Sampai sekarang masih ada telaganya di kampung Tinoor berada," katanya
Lokasi disebut Tambulinas yang berada di Tepi Jalan Manado-Tomohon saat ini sebenarnya merupakan pancuran air dari Tambulinas.
"Hulunya di kampung Tinoor, hilirnya yang di pinggir jalan Manado-Tomohon," ujarnya.
Sejak dulu tempat ini jadi persinggahan, lokasinya memang unik. Air jernih mengalir bisa dinikmati langsung warga.
Lokasi ini sempat dibadikan lewat foto di awal abad 20. Persisnya tahun 1919, foto dipotret seorang siswa yang sekolah di Tomohon bernama Joachim. Ia dan keluarga mengendarai mobil studenbaker singgah di pancuran Tambulinas.
Tahun 1933 lokasi ini jadi tempat persinggahan orang dari Minahasa yang akan menuju Manado. Mereka pedagang bulu, katu dan papan.
Bahkan sejak 1950 sudah ada Rumah Makan yang buka di tempat ini.
Namun di banding dulu sudah ada perubahan kountur lokasi tersebut, akibat longsor besar yang terjadi tahun 2014, termasuk pancuran Tambulinas ikut menghilang.
Belakangan yang ditonjolkan dari lokasi ini bukan lagi Pancuran Tambulinas yang legendaris, melainkan Air Terjun Batu Lapis. (Ryo Noor)