Kecelakaan Lalu Lintas
Kesaksian Bejo Kecelakaan Maut 13 Tewas di Bantul Yogyakarta, Pilu Dengar Tangisan dan Jeritan Keras
Terjadi kecelakaan maut di Jalan Imogiri, dekat Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada kemarin hari Minggu siang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Imogiri, dekat Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada kemarin hari Minggu siang.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan bus yang mengalami kecelakaan tunggal.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 13 orang penumpang tewas.
Baca juga: Nama-nama 13 Korban Tewas pada Kecelakaan Maut di Yogyakarta
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 13.30 WIB, 13 Penumpang Tewas, Bus Rombongan Karyawan Pabrik Tabrak Tebing
Baca juga: Kecelakaan Maut, 2 Orang Tewas di TKP, Mobil Livina Berjalan ke Kanan Lalu Tabrak 2 Sepeda Motor
Foto: Sebuah bus pariwisata rusak parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. (Tribun Jogja)
Warga memberikan kesaksian kecelakaan tragis yang menyisakan pilu tersebut.
Sejumlah warga diketahui berada di dekat lokasi kejadian saat terjadinya kecelakaan maut bus, di Jalan Imogiri, dekat Bukit Bego, Kabupaten Bantul.
Mereka pun mengungkap situasi yang memilukan yang mereka saksikan.
Satu di antaranya adalah Bejo Praptodiharjo (65), seorang juru parkir di obyek wisata Bukit Bego.
Ia bahkan mengaku sempat terkena batu dan pecahan lampu bus nahas, GA Trans tersebut.
Saat kejadian, dirinya sedang bekerja.
Tiba-tiba saja, terdengar suara cukup keras.
Sebuah batu dan pecahan lampu pun terlempar mengenai kaki kanannya.
“Ini (kaki) agak memar sedikit terkena pecahan lampu dan batu.
Jarak saya dengan bus kecelakaan cukup dekat,” ujar Bejo kepada Tribunjogja.com.
Foto: Proses evakuasi bus pariwisata usai menghantam tebing di Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022). (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)
Bejo sempat melihat korban berjatuhan dan bersimbah darah.
Namun, tangannya tak kuasa untuk menolong korban.
“Saya lihat korbannya sudah tidak kuat, tidak tega.
Suara tangisan dan jeritan terdengar keras.
Banyak warga yang kemudian datang menolong,” ujar warga Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri ini.
Bejo sempat memutuskan untuk kembali pulang dan mandi untuk menyegarkan diri.
Lantas dia pergi lagi ke lokasi kejadian.
“Saat itu saya tidak kuat melihat korban, makanya pulang dulu, mandi. Baru naik lagi,” ujarnya.
Bejo mengatakan, kala itu warga, polisi dan relawan sudah mulai mengevakuasi para korban.
Sebelum bus pariwisata nahas itu, sebelumnya juga ada kendaraan yang nyaris kecelakaan .
“Sebelumnya juga ada yang nyaris kecelakaan, tetapi akhirnya selamat,” ungkapnya.
Selain Bejo, ada juga Barhiah.
Ia adalah pedagang makanan di sekitar Bukit Bego yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Barhiah mengaku mendengar suara benturan keras saat kecelakaan maut itu terjadi.
Dia kemudian mengecek ke jalan sudah melihat kondisi bus bagian depan ringsek.
"Sekitar pukul 13.00 WIB, saya mendengar ada benturan keras,"
"Lalu saya ke luar dan bus itu sudah rusak seperti itu," kata dia ditemui di warung miliknya.
Setelah itu, masih menurut Bahriah, ada satu orang diduga pengemudi sudah keluar dari bus kemudian dan meringkuk tidak sadarkan diri.
"Tidak tahu meninggal atau hidup setelah itu, saya masuk lagi," tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengungkap keterangan saksi yang berada di dalam bus.
Menurut dia, sebelum kejadian supir tampak panik karena tak bisa mengendalikan kendaraannya.
"Menaiki Bukit Bego kendaraan tidak kuat sehingga sebagian penumpang turun agar kendaraan bisa menaiki tanjakan.
Pada saat turunan tersebut kendaraan melaju turun dan tiba-tiba oleng," katanya dalam konfrensi pers di Polres Bantul, Minggu (6/2/2022).
Dari hasil penyelidikan awal, Ihsan menyebut adanya indikasi rem blong.
(Tribun Jogja)
Berita Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Para Saksi Kecelakaan Maut Bus di Imogiri, Ungkap Tragedi Memilukan