Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Edbert Morah dan Andrew Palit Berbagi Pengalaman Selama Jadi Staf Khusus Walikota Manado

Edbert Morah dan Andrew Palit mendobrak pandangan ini.Di usia milenial, keduanya tampil sebagai staf khusus Walikota Manado Andrei Angouw.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Tribun Manado
Dua Stafsus Milenial Walikota Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Selama ini posisi staf khusus kepala daerah identik dengan senioritas.

Mereka yang menjadi staf khusus biasanya mantan pejabat, politisi dan akademisi uzur.

Ini membuat posisi staf khusus terkesan kaku dan serius.

Edbert Morah dan Andrew Palit mendobrak pandangan ini.

Di usia milenial, keduanya tampil sebagai staf khusus Walikota Manado Andrei Angouw.

Dan jadi staf khusus ternyata asyik juga dari sudut pandang milenial.

Keduanya berbagi pengalaman menjadi staf khusus Walikota Manado Andrei Angouw dalam acara podcast tribun manado di studio Pod Cast Tribun Manado, Jumat (4/2/2022).

Acara podcast dipandu redaktur tribunmanado David Kusuma.

Edbert bercerita, ia sempat tak percaya saat diminta jadi staf khusus.

"Dari keluarga juga sempat mengira itu tak mungkin," kata dia.

Dengan ragu, Edbert ke kantor Walikota Manado untuk jalani pelantikan.

Ia mengecek kembali namanya. Setelah ada, baru ia yakin. "Saya langsung balik mobil ambil jas," kata dia.

Kebetulan orang pertama yang ia dekati adalah Andrew. Alasannya karena sama sama muda.

Meski diawali keterkejutan, ia tak kagok pada awal bekerja.

Adbert mengaku sudah terbiasa dengan pola kerja staf khusus.

"Hanya saja sekarang lebih legal, dulunya saya biasa ambil data, wawancara kadis dan lainnya," kata dia.

Ia makin jatuh cinta dengan kerja staf khusus melihat passion Andrei Angouw yang getol menata kota.

Sebut dia, Andrei Angouw punya konsep dan berani mengeksekusi kebijakan tata kota.

"Ada harapan bahwa Manado akan bagus tata kotanya di tangan Andrei Angouw," katanya.

Dikatakannya tata kota Manado kini sangat buruk.

Selama 10 tahun lamanya, Manado tak pernah hasilkan produk tata kota.

"Akibatnya ada ribuan rumah yang berada di sepadan sungai, jadi perlu ada produk hukum yang dihasilkan untuk menata kota di Manado," kata dia.

Ungkap dia, Manado punya peluang besar untuk maju setelah ibukota dipindahkan di Kalimantan.

Andrei Angouw melihat peluang itu.

"Dia mengonsep tata kota yang baik untuk menangkap peluang besar itu, dikatakan Manado dan Bali akan jadi wilayah maju di bidang pariwisata dengan pemindahan ibukota," katanya.

Andrew juga sempat kagok saat pelantikan.

Keluarganya sempat tak percaya. "Ibu saya sempat ragu," kata dia.

Ragu pada awalnya, toh ia gampang cun.

Sebutnya Andrei Angouw memberi ruang kepada staf khusus milenial untuk menyampaikan saran.

"Dan saran kita banyak didengar," kata dia.

Dengan menjadi staf khusus, ia dapat menyalurkan kebiasannya. Yakni ngomong.

"Dulu hanya ngomong di medsos, kini langsung di depan DB 1 Manado," katanya.

Dirinya melihat Andrei Angouw punya konsep yang bagus mengenai pengembangan UMKM di Manado.

Ia siap memberikan penuh dengan memberi masukan sesuai pengalamannya.

Pada kesempatan itu ia meluruskan pemahaman masyarakat tentang staf khusus.

"Banyak yang katakan kalau jadi staf khusus ujung ujungnya akan berpolitik. Padahal tidak. Yang kita lakukan hanyalah memberi masukan berdasarkan pengalaman kita," katanya. (Art)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Wanita Cantik Cinta Pertama Ariel NOAH, Potret Terbaru Melly Mono Sibuk Berkarier

Baca juga: Baru Jadian Fuji Thariq Halilintar Kabarnya Segera Nikah, Mahar Rp 25 Miliar, Ini Fakta Sebenarnya

Baca juga: Peringatan Dini Besok Minggu 6 Februari 2022, BMKG: 28 Wilayah Patut Waspada Alami Cuaca Ekstrem

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved